Jumat, 15 Januari 2016

Dumais Berang, Kritik PLN Via Facebook



Pemadaman listrik bergilir yang terus dilakukan Perusahan listrik Negara (PLN) wilayah Suluttenggo sepanjang pekan berjalan ini, mengundang tanggapan miring dari para pelanggan.

Seperti di Kota Bitung, listrik yang padam secara terjadwal dikeluhkan warga dengan mencecar PLN lewat status media sosial Facebook, Path dan Blackberry Masengger (BBM).

Sementara itu tokoh masyarakat Bitung, Jhon Dumais, yang juga mantan Ketua Komisi I DPRD Bitung melontarkan pernyataan keras kepada kepada GM PLN Suluttenggo, Baringin Nababan.

"Pemadaman listrik yang terus terjadi sudah sangat keterlaluan. Baringin harus mundur dan keluar dari Sulut," tulis Dumais dalam komentar akun Facebook, Minggu (10/10).

"Katanya sudah tidak akan ada pemadaman listrik lagi karena sudah ada Kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan, kenapa masih ada pemadaman," sesalnya.

Sementara Penjabat Gubernur Sulut Soni Sumarsono dalam balasan komentar di akun Facebook mengatakan, saat ini instalasi dari kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan ke transmisi masih dalam proses dan perlu kehati-hatian. "24 teknisi dari negara Turki sedang kerja keras, kita doakan saja, Tuhan memberkati," tulis Sumarsono.

Terpisah, GM PLN Suluttenggo Baringin Nababan melalui Humas dan Bina Lingkungan PT PLN Wilayah Suluttenggo Dermawan Amir memohon maaf atas kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat.

"Mengenai permintaan mundur silakan langsung ke pak GM karena ini menyangkut personal, pak GM mungkin dalam perjalanan terbang kembali ke Manado jadi nomornya tidak aktif," jelas Dermawan.

Mengenai pemadaman yang masih terus terjadi pihak PLN tidak tinggal diam dan terus berupaya kerja 1x24 menangani krisis listri di Sulut dan Gorontalo. Satu di antara contoh dengan mendatangkan kapal Listrik dengan peran serta pemerintah Indonesia dan PLN pusat.

"Mengenai pengoperasian kapal yang tidak sesuai jadwal itu di luar kendali karena pengerjaan yang dilakukan teknisnya dari negara luar memerlukan waktu. Kami harap warga bersabar, semua ingin cepat, maaf kalau kondisinya tidak sesuai mudah-mudahan pertengahan Januari sudah ada progres," tukasnya. sumber:manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar