Menjawab
berbagai keluhan pelanggan masyarakat Kota Bitung terhadap krisis air, PDAK
Duasudara Bitung mengajak sejumlah awak media melakukan kunjungan secara
langsung ke Mata Air Danowudu dan Bak Penampung untuk melihat debit air yang
tak kunjung normal pasca musim kemarau
panjang berkepanjangan tahun 2015.
"Kondisi
sekarang tomson air yang keluar dari mata air bebatuan biasanya 36 sampai 40 cm
meter sekarang hanya 14 cm ketinggian air yang keluar di mata air," tutur
Direktur PDAM Bitung Hengki Sampouw, Rabu (20/1) kemarin.
Didampingi
jajarannya, Hengki memperlihatkan kondisi mata air yang suplai airnya kurang
serta keberadaan sungai yang membantu mata air Danowudu dalam kondisi kering
kerontang. Biasanya aliran sungai tetap disamping mata air bisa membantu
pasokan air untuk seluruh pelanggan di Kota Bitung, namun paska musim kemarau
berkepanjangan hingga kini tak setetap air yang mengalir.
"Banyak
warga yang mengeluh katanya kenapa air tetap saja mati padahal sedang turun
atau musim hujan. Meski hukan di lokasi mati air tapi intensitasnya tidak lama
dan belum menembus pori-pori bagian bawah mata air," jelasnya.
Bantuan
tiga mesin penggerak genset di mata air tidak membantu pasokan air karena
sering terjadi pemadaman listrik. Pihak PDAM Bitung belum bisa menjamin
ketersedian pasokan air untuk pelanggan akan berlangsung normal kembali.
"Jumlah pelanggan 14 ribu sekian karena kondisi ini hampir setengah tak
terlayani, kalau terlayani bisa asalkan terjadwal bergiliran menyala airnya
selama dua jam," tambahnya.
Adapun
proses penyaluran air keseluruh pelanggan di Kota Bitung dari mata air Danowudu
masuk ke pipa kemudian masuk ke dua bak penampung yang di ada Danowudu bagian
bawah. Kapasitas bak penampung 1.000 liter karena kurang pasokan dari mata air
belum penuh air ditampung sudah kosong sehingga karena langsung disalurkan ke
masyarakat.
"Pada
ukuran bak penampung kondisi sekarang hanya 10 cm meter dari biasanya 350 cm
ketinggiannya. Disaat kondisi normal kapastas tampung bak 1.000 liter yang
keluar disalurkan tetap terisi jumlahnya tetap 1.000 liter. Kalau kondisi
ketinggian dua meter masih dalam kategori aman," tukasnya.
Terpisah
Reymond Luntungan direktur teknik PDAM Duasudara Bitung mengutarakan kondisi
mata air saat ini sudah pernah terjadi sebelumnya. "Pada tahun 1985
tinggai air yang keluar dari mata air hanya 14 cm sama seperti tahun ini dan
pada tahun itu pelanggan baru 6.000," terang Reymond. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar