Rabu, 20 Januari 2016

Bitung Krisis Air Bersih, Mengulang Kejadian Tahun 1985



Menjawab berbagai keluhan pelanggan masyarakat Kota Bitung terhadap krisis air, PDAK Duasudara Bitung mengajak sejumlah awak media melakukan kunjungan secara langsung ke Mata Air Danowudu dan Bak Penampung untuk melihat debit air yang tak kunjung normal pasca musim kemarau
panjang berkepanjangan tahun 2015.

"Kondisi sekarang tomson air yang keluar dari mata air bebatuan biasanya 36 sampai 40 cm meter sekarang hanya 14 cm ketinggian air yang keluar di mata air," tutur Direktur PDAM Bitung Hengki Sampouw, Rabu (20/1) kemarin.

Didampingi jajarannya, Hengki memperlihatkan kondisi mata air yang suplai airnya kurang serta keberadaan sungai yang membantu mata air Danowudu dalam kondisi kering kerontang. Biasanya aliran sungai tetap disamping mata air bisa membantu pasokan air untuk seluruh pelanggan di Kota Bitung, namun paska musim kemarau berkepanjangan hingga kini tak setetap air yang mengalir.

"Banyak warga yang mengeluh katanya kenapa air tetap saja mati padahal sedang turun atau musim hujan. Meski hukan di lokasi mati air tapi intensitasnya tidak lama dan belum menembus pori-pori bagian bawah mata air," jelasnya.

Bantuan tiga mesin penggerak genset di mata air tidak membantu pasokan air karena sering terjadi pemadaman listrik. Pihak PDAM Bitung belum bisa menjamin ketersedian pasokan air untuk pelanggan akan berlangsung normal kembali. "Jumlah pelanggan 14 ribu sekian karena kondisi ini hampir setengah tak terlayani, kalau terlayani bisa asalkan terjadwal bergiliran menyala airnya selama dua jam," tambahnya.

Adapun proses penyaluran air keseluruh pelanggan di Kota Bitung dari mata air Danowudu masuk ke pipa kemudian masuk ke dua bak penampung yang di ada Danowudu bagian bawah. Kapasitas bak penampung 1.000 liter karena kurang pasokan dari mata air belum penuh air ditampung sudah kosong sehingga karena langsung disalurkan ke masyarakat.

"Pada ukuran bak penampung kondisi sekarang hanya 10 cm meter dari biasanya 350 cm ketinggiannya. Disaat kondisi normal kapastas tampung bak 1.000 liter yang keluar disalurkan tetap terisi jumlahnya tetap 1.000 liter. Kalau kondisi ketinggian dua meter masih dalam kategori aman," tukasnya.

Terpisah Reymond Luntungan direktur teknik PDAM Duasudara Bitung mengutarakan kondisi mata air saat ini sudah pernah terjadi sebelumnya. "Pada tahun 1985 tinggai air yang keluar dari mata air hanya 14 cm sama seperti tahun ini dan pada tahun itu pelanggan baru 6.000," terang Reymond. sumber:manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar