Kamis, 02 Juli 2015

Empat Warga Meninggal di Bitung Tercatat Dukung Calon Independen



Inilah empat orang warga Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga Bitung yang telah meninggal namun kedapatan mendukung pasangan calon perseorangan atau independent.

"Mereka adalah Arpin Kaaro (64) warga lingkungan III RT 13, Agustinus Katendang (65) lingkungan IV RT 13, Hermanus Salindeho (71) lingkungan III RT 13 dan Naomi Tindage (53) lingkungan II RT 08," ujar sumber di Kelurahan Tandurusa kepada Tribun Manado Kamis (2/7/2015) kemarin.

Kepala Kelurahan Tandurusa John Patrick Suharto ST membenarkan keempat warga itu adalah warga Kelurahan Tandurusa bahkan satu di antaranya adalah ketua RT, sudah meninggal pada tahun yang lalu dan seorang lagi meninggal diawal tahun 2015. "Untuk almarhum Aprin dia ketua RT meninggal awal tahun ini dan yang lainnya meninggal tahun lalu jauh sebelum pengumpulan dukungan warga dilakukan oleh calon-calon perseorangan," terang Patrick.

Dirinya tidak mengetahui siapa yang memasukan nama-nama warga yang sudah meninggal kepada para calon wali kota dan wakil wali kota, beruntung saat pelaksanaan verifikasi faktua warga ini diketahui sudah meninggal oleh petugas panitia pemungutan suara (PPS) di Kelurahan Tandurusa. "Ini harus diwaspadai," tukasnya.

Raynaldi Pratama alias cipit warga Kelurahan Pateten III Lingkungan I RT 05 mengaku kaget dengan informasi yang disampaikan PPS sempat mendapati ada namanya yang mendukung satu di antara empat pasangan calon perseorangan. "Saya kaget saya diverifikasi faktual oleh ketua PPS, katanya saya memberikan dukungan kepada calon walikota Stefanus Pasumah lewat pemberian kartu tanda penduduk," terang Cipit saat melakukan klarifikasi kepada penyelenggara Pemilu.

Dia secara tegas mengaku dan berani disumpah tidak pernah memberikan dukungan KTP kepada calon wali kota dan wakil wali kota dari jalur perseorangan hingga menandatangani surat pernyataan. "Saya sangat keberatan dengan kejadian ini, pasti ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan pemalsuan dukungan KTP," katanya. Dia menambahkan Polisi harus mengusut kasus ini.

Sayangnya, dari temuan yang mengarah pada tindakan pemalsuan dokumen kependudukan untuk kepentingan Pilwako Bitung, tidak ada satu orang warga yang berani melayangkan laporan resmi kepada Polres Bitung. Terbukti dari penyampaian AKBP Reindolf Unmehopa selaku Kapolres Bitung mengatakan tidak ada laporan. "Baik dukungan warga yang sudah meninggal hingga dugaan pemalsuan belum masuk laporannya kepada kami," terang Reindolf.

Untuk itulah dia meminta bila ada temuan seperti itu agar dilaporkan kepada Polisi untuk ditindak lanjuti. "Kami akan cari dan panggil si pembuat dukungan palsu," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar