Senin, 22 Agustus 2016

Oknum Guru SMPN 8 Bitung Rudapaksa Siswinya

BITUNG - Malang nasib yang dialami seorang gadis, sebut saja Bunga (15) yang diduga menjadi korban pemerkosaan dari seorang oknum guru SMPN 8 Bitung di Kelurahan Batu Putih.

Menurut keterangan yang disampaikan Bunga (15) peristiwa tersebut sudah dialaminya selama empat kali di tempat berbeda.


"Yang terakhir hari Sabtu pekan lalu, di sebuah ruang kelas di Sekolah menengah kejuruan di Kelurahan Batu Putih," cerita Bunga kepada Tribun Manado di sela-sela melakukan visum di Rumah sakit Budi Mulia Bitung, Selasa kemarin.

Perbuatan bejat dari pelaku dilakukan pertama kalinya di sungai sebanyak dua kali dan dua kali berikutnya di sekolah SMP dan SMK di Batu Putih. "Dia bujuk dan rayu saya lewat sambungan telepon katanya suka bertemu, dan dia membawa saya di sebuah sekolah lalu mengatakan dia sudah kangen kemudian memeluk saya dan melakukan aksinya menyentuh alat vital saya," ujarnya lalu merunduk dan menitikkan air mata. Keinginannya bertemu dengan pelaku bukan tanpa alasan selain karena bujuk rayu pelaku yang mengaku sudah tidak ada hubungan dengan sang istri.

"Dia guru olahraga saya di sekolah, dan berkeinginan untuk berpacaran dengan saya namun saya tidak mau karena dia sudah ada istri dan memiliki anak," tandasnya. Sementara itu Putra (44) orangtua korban tak menerima pebuatan dugaan percabulan yang dilakukan oleh oknum guru ini.

"Jadi dari pengakuan anak saya, kejadian terakhir pada Sabtu sekitar pukul 22.00 malam akan dijemput pelaku DK alias Der menggunakan motor. Satu jam kemudian saya bersama keluarga melakukan pencarian namun tak menemui hasil dan anak saya nanti kembali di rumah pukul 03.00 dini hari," ujar Putra di RS Budi Mulia di sela-sela mendampingi sang anak melakukan visum.

Dari pengakuan sang anak dia dibawa oleh pelaku ke sekolahnya dan telah melakukan perbuatan percabulan kepada anak sebanyak empat kali. "Anak saya tidak mau dibuat begitu pelaku yang paksa dan merayu hingga pelaku ingin berpacaran dengan anak saya," kata dia.

Pusat Penanggulangan Informasi KDRT trafficking dan anak (Puspikta) Kota Bitung mengecam dugaan cabul yang dilakukan oleh oknum guru. "Saya minta pihak Dinas pendidikan bertanggung jawab dengan perilaku moral dari guru yang seperti itu, dan saya desak Polisi mengusut tuntas kasus ini," kata Ibu Makasudede,  Ketua Puspikta Bitung.

Lanjutnya, guna pembuktian perbuatan pelaku,  korban tengah divisum dan hasilnya akan diketahui hari ini. Atas kejadian ini, korban mengalami trauma. "Kabarnya korban sudah tidak ingin bersekolah lagi di Batu Putih karena perbuatan bejat dari oknum guru itu," tukasnya. Kapolres Bitung AKBP Hari Sarwono membenarkan terjadi kasus dugaan percabulan yang dilakukan oleh seorang guru honor di Batu Putih. "Laporan sudah masuk sementara proses," kata Hari. www.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar