Senin, 15 Agustus 2016

Hilang dari Orangtua, Remaja di Bitung Alami Kejahatan Seksual

Bitung - Kasus kekerasan seksual kembali terjadi. Kali ini dialami seorang gadis remaja berinisial AR di Kota Bitung, Sulawesi Utara, yang dicabuli sejumlah pria. Akibatnya, korban mengalami trauma dan menjalani perawatan medis secara intensif.


Kapolres Bitung AKBP Reindolf Unmehopa mengatakan, kasus kejahatan seksual ini masih dalam penyelidikan.

"Masih dalam penyelidikan. Para pelaku juga masih dikejar," kata Reindolf, di Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (12/5/2016).

Kasus ini, kata Reindolf, mendapat atensi serius dari berbagai pihak. Karena itu Reindolf menjamin kasus ini akan diungkap hingga tuntas.

"Kami janji akan menangkap semua pelaku. Apalagi Pak Kapolda sudah mengirim tim untuk mem-back up penanganan," kata dia.

Namun, kronologis kasus ini masih simpang siur. Kasat Reskrim AKP Coustantein Samuri yang dikonfirmasi terpisah, mengaku belum mempunyai data lengkap.

"Untuk kronologis masih kabur. Korban belum bisa dimintai keterangan karena masih trauma. Jadi untuk sementara baru ibunya yang kita tanyai," ujar dia.

Namun, ujar Samuri, sudah ada seorang pelaku yang berhasil ditangkap. Karena itu, penyidik bisa menggali keterangan dari yang bersangkutan.

"Untuk sementara baru satu orang. Inisialnya IM, usia 49 tahun," sebut dia.

Baca Juga

    Jeritan Tengah Malam Gadis Belia Korban Pencabulan
    Penanganan Kekerasan Anak, Pemerintah Jangan Sekadar Reaktif
    Menteri Puan: Perppu Perlindungan Anak Masih Disinkronisasi


Victorine Lengkong selaku Kabag Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Setda Bitung, membenarkan peristiwa ini.

"Awalnya korban datang ke Bitung bersama ibunya. Mereka datang untuk bertemu kakak korban yang tinggal di sini. Nah, pada 21 April korban tiba-tiba menghilang. Entah bagaimana, dia sudah terpisah dengan ibunya," tutur Orin, sapaan akrab Lengkong.

Bertemu Muncikari

Saat menghilang, AR tak sengaja bertemu seorang perempuan yang berinisial VA. Dia lalu mengajak korban jalan-jalan dan berkenalan dengan sejumlah orang.

"Kemungkinan besar VA itu seorang muncikari. Sebab dia punya banyak uang dan sering mentraktir korban. Selain itu, dia juga mengajak korban untuk mengonsumsi miras. Itu sesuai keterangan ibunya kepada saya," kata Lengkong.

Menurutnya, dari situlah kejahatan seksual dialami AR. Setelah berkenalan dengan IM (pelaku yang tertangkap), AR kemudian dicabuli. Pria itu sempat mengajak ke Mapolsek Maesa usai mendapat kekerasan seksual. Alasannya, AR tidak punya tempat tinggal.

"Informasinya seperti itu. Korban sempat berada di kantor polisi, tapi entah kenapa dilepas lagi," kata Lengkong.

Mirisnya, kata dia, lepas dari IM, AR bertemu orang lain. Dari situlah dia dicabuli secara bergantian oleh beberapa pria. Gadis itu sempat disekap di sebuah tempat dan mengalami berbagai tindak kekerasan.

Bahkan, AR diduga sempat dikurung dalam drum, tubuhnya disundut rokok dan ditusuk dengan obeng. Alhasil saat ditemukan, tubuh gadis ini penuh luka.

"Soal di mana dia diperkosa dan disekap saya belum tahu. Tapi kalau disundut dengan rokok itu betul. Saya sudah melihat bekas lukanya," Orin menambahkan.

AR akhirnya berhasil diselamatkan dan dibawa ke RSUD Bitung. Setelah divisum, dia kini menjalani perawatan. regional.liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar