Senin, 15 Agustus 2016

Ada Anak Dibawah Umur Jadi THL, Julianto: Banyak Direkayasa Pemkot Bitung



ekrutmen Tenaga Harian Lepas (THL) di Pemkot Bitung diduga sarat rekayasa. Malah hal ini diungkap oleh legislator DPRD Bitung mengenai kongkalikong atau pun perekayasaan yang dilakukan dalam perekrutan THL tersebut.


Frangky Julianto ST, Anggota DPRD dari komisi A mengatakan, rekrutmen THL banyak rekayasa oleh pemkot Bitung.

“Buktinya salah satu pelajar SMA swasta di Bitung dan masih dibawah umur berinisial FM keluar namanya di dua instansi yang berbeda yaitu dinas pasar dan satpol-pp,” ungkapnya.

Julianto menegaskan, rekrutmen THL dibawah pemerintahan Walikota Max J Lomban dan Wawali Maurits Mantiri atau Pemerintahan MAMA harus di batalkan.

“Ini kan tidak masuk akal anak masih di bawah umur dipaksakan masuk dalam rekrutmen THL, ini bukan buat orang tersenyum tapi buat orang menangis,” tutur Julianto.

Hal yang sama diungkapkan Victor Tatanude, Anggota DPRD Bitung. Dikatakannya hal tersebut sangat disayangkan kepada Pemkot Bitung.

“Rekrutmen THL banyak kesalahan contonya, Muhamad FM, pelajar SMA yang masih dibawah umur. Jerol M, KTP-nya beralamatkan kelurahan Pakadoodan lingkungan V, RT 021.RW005, setelah ditelusuri Jerol M bukan penduduk kelurahan Pakodoodan lingkungan V, melainkan berdomisili di luar Bitung,” jelas Tatanude.

“Saya berharap Pemkot Bitung yakni Walikota MJ Lomban bersam Wakil Walikota Maurits Mantiri harus batalkan penerimaan THL ini, karna banyak permasalahan yang terjadi disaat dalam pengrekrutan,” tegas Tatanude.


ekrutmen Tenaga Harian Lepas (THL) di Pemkot Bitung diduga sarat rekayasa. Malah hal ini diungkap oleh legislator DPRD Bitung mengenai kongkalikong atau pun perekayasaan yang dilakukan dalam perekrutan THL tersebut.

Frangky Julianto ST, Anggota DPRD dari komisi A mengatakan, rekrutmen THL banyak rekayasa oleh pemkot Bitung.

“Buktinya salah satu pelajar SMA swasta di Bitung dan masih dibawah umur berinisial FM keluar namanya di dua instansi yang berbeda yaitu dinas pasar dan satpol-pp,” ungkapnya.

Julianto menegaskan, rekrutmen THL dibawah pemerintahan Walikota Max J Lomban dan Wawali Maurits Mantiri atau Pemerintahan MAMA harus di batalkan.

“Ini kan tidak masuk akal anak masih di bawah umur dipaksakan masuk dalam rekrutmen THL, ini bukan buat orang tersenyum tapi buat orang menangis,” tutur Julianto.

Hal yang sama diungkapkan Victor Tatanude, Anggota DPRD Bitung. Dikatakannya hal tersebut sangat disayangkan kepada Pemkot Bitung.

“Rekrutmen THL banyak kesalahan contonya, Muhamad FM, pelajar SMA yang masih dibawah umur. Jerol M, KTP-nya beralamatkan kelurahan Pakadoodan lingkungan V, RT 021.RW005, setelah ditelusuri Jerol M bukan penduduk kelurahan Pakodoodan lingkungan V, melainkan berdomisili di luar Bitung,” jelas Tatanude.

“Saya berharap Pemkot Bitung yakni Walikota MJ Lomban bersam Wakil Walikota Maurits Mantiri harus batalkan penerimaan THL ini, karna banyak permasalahan yang terjadi disaat dalam pengrekrutan,” tegas Tatanude. cybersulutnews.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar