Selasa, 30 Juni 2015

"Hanya di Indonesia Satu Jam Tangkap Ikan Dapat 3 Ton"

BITUNG - Perikanan tangkap di Bitung adalah yang subur di jagad Indonesia dan jantung dunia untuk perikanan khususnya jenis Tuna.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan Suseno Sukoyono saat membuka Workshop rencaka aksi peningkatan produktifikas nelayan melalui pelatihan sertifikasi sebagai antisipasi pemberlakukan Permen KP di Balai pendidikan dan pelatihan perikanan (BPPP) Tandurusa Bitung, Selasa (30/6).


"Hanya di Indonesia satu jam menangkap ikan dengan hasil 3 ton," kata Suseno.
Pada kesempatan itu Suseno memberikan gambaran mengenai keberadaan perikanan tangkap seperti ibarat sesuatu yang pasti adalah perubahan, perubahan ada dua macam direncanakan dan bila berhasil kita senang sementara kalau tidak berhasil kita berdukan. Perencanaan yang kedua yaitu tidak direncanakan banyak postifnya juga.
"Tapi lupa menghitung, membawa dampak yang kita harapkan maupun yang tidak diharapkan," tambahnya.

Pada sesi wawancara usai workshop, kedatangannya bersama Kepala Bidang Perencanan dan program Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muhamad Farkan ke provinsi Sulawesi Utara khusunya Kota Bitung ingin melihat dari dekat sejauh mana pelatihan yang telah diberikan oleh Balai Diklat kepada nelayan dan efeknya terhadap perekonomian mereka.

"Kami akui sejak diberlakukannya Permen Kelautan dan Perikanan nomor 56 dan 57 tahun 2014 tentang penghentian sementara (Moratorium) perizinan kapal di atas 30 GT dan izin Kapal eks asing diakui banyak pengangguran. Oleh karena itu ketrampilan melalui pelatihan agar nelayan bisa mandiri ini yang perlu digalakkan, produktifitas nelayan harus didorong dengan melatih mereka agar bisa mencari alternatif mata pencaharian dari hasil laut seperti membuat cakalang fufu yang memiliki nilai ekonomis serta nilai jual dan yang paling penting lagi adalah agar nelayan yang nganggur ini bisa makan," jelasnya.

Menurutnya produk rumahan dari nelayan jika tidak diberi bimbingan kualitasnya tidak disuka oleh pasaran, terutama kemasan yang belum benar-benar rapi, untuk itulah melalui pelatihan seperti ini produk rumahan dapat bersaing dengan produk pabrik.
"Lihat saja kemasan produk rumahan seperti cakalang fufu, abon, snack dan beberapa produk lainnya sekarang ini kan sudah bagus bahkan orang tidak mengira itu dibuat di rumah," kata dia.

Dia berharap semangat mandiri yang ditunjukan para nelayan bisa tertular pada warga lainnya, lewat pelatihan ini bukan hanya membuat produk ikan namun melatih nelayan agar memiliki ketrampilan yang lebih supaya bisa bersaing ketika menghadapi Masyarakat ekonomi Asean (MEA) nantinya.

"Khusus untuk nelayan yang masih melaut, kita latih melalui pelatihan Basic Safety Training atau BST, nantinya nelayan kita memiliki skill yang baik agar bisa bersaing. Itu harapan kita ke depan," tukasnya.

Kepala balai Diklat Perikanan DR Asep Suryana mengatakan workshop yang dilaksanakan merupakan bagian dari upaya komitmen Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) kelautan perikanan yang kompeten.

"Khusus nelayan Indonesia menyongsong Masyarakat ekonomi Asia (MEA) serta antisipasi Peremen KP nomor 56 dan 57 tahun 2014," tutur Suryana.

Adapun Peserta pelatihan basic safety traninning (BST) sejumlah 60 orang peserta hasil pelatihan pengolahan yang sudah dipraktekkan oleh pelaku utama dan ini merupakan hasil kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh BPPP Aertembaga Bitung Pusat pelatihan mandiri kelautan perikanan (P2MKP) sederhana III Kota Manado, P2MKP Flamboyan Kota Gorontalo, P2MKP Minapolitan Jaya Kabupaten Minahasa Utara.

Workshop ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut Ronald Sorongan, Assisten III Setdakot Bitung Malton Andalangi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bitung Liesje Macawalang dan Kepala Balai Pendidikan dan pelatihan perikanan Aertembaga, Asep Suryana, ketua asosiasi kapal perikanan Nasional (AKPN) Rudy Walukow dan tamu undangan lainnya. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar