Jumat, 12 Juni 2015

Honandar Nekat Daftar Calon Wali Kota Bitung



Hengky Honandar Wakil ketua DPRD Bitung dari Fraksi partai Demokrat DPRD Bitung melakukan tahapan penjaringan di PKP Indonesia yaitu tes wawancara.

Sebagaimana yang tercantum dalam PKPU nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan pemilhan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan atau wali kota dan
wakil wali kota Bab II Persyaratan calon dan pencalonan bagian ke satu persyaratan calon pasal 4 nomor 11 huruf D yakni tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan ke samping yaitu kakak/adik kandung, ipar, paman atau bibi dengan Petahana.

Istri Hengky Honandar adalah adik kandung dari wali kota Bitung Hanny Sondakh sehingga hubungan keduanya adalah ipar, namun tidak menyurutkan langkahnya untuk mengikuti proses dan mekaniseme penjaringan di PKPI. Didampingi rekan sejawatnya di DPRD Bitung seperti Laurensius 'Je' Supit ketua DPRD, Ronny Boham ketua fraksi partai Demokrat DPRD Bitung, Dewi Suawa ketua fraksi Gerindra, Erwin Wurangian ketua fraksi partai Golkar, Nabsar Badoa ketua fraksi PKP Indonesia dan Rudolf Wantah Cawali di partai Gerindra, Honandar langsung naik ke lantai dua sekretariat tim penjaringan untuk mengikuti wawancara tertutup.

"Ini kemauan saya sendiri didampingi kader partai Demokrat," kata Honandar kepada awak media usai menjalani tes wawancara dengan tim penjaringan PKPI, Senin (8/6).

Ditanya mengenai statusnya masih memiliki hubungan erat dengan sang petahana yaitu adik ipar wali kota Bitung Hanny Sondakh dia mengatakan tergantung final akan aturan itu, kalau memungkinkan dirinya pasti akan terus maju sebagai calon wali kota Bitung sementara kalau tidak memungkinkan akan mudur.

"Tidak bisa paksakan kehendak," tambahnya. Dijelaskan memilih mendaftar ke PKPI notabennya ketua partainya adalah kakak iparnya, wakil ketua DPRD Bitung ini menilai sangat logis karena partai berlambang bintang mercy ini hanya empat kursi dan tidak bisa mencalonkan walikota atau wakoil sehingga harus koalisi.

"Mengenai restu dari perusahan Sari Grup dan keluarga khususnya Hanny Sondakh sudah direstui kalau keluarga pasti mendukung. Bicara politik saja jangan dihubungkan dengan perusahan keluarga," tukasnya.

Vesco Dandel selaku sekretaris Dewan pimpinan Kota (DPK) PKP Indonesia mengatakan hingga besok (hari ini) merupakan kesempatan terakhir proses penjaringan calon walikota dan wakil walikota di tubuh PKP Indonesia, sehingga bagi mereka yang belum berkesempatan pihaknya memberi waktu hingga besok (hari ini). "Senin kemarin sudah delapan orang dari 19 yang mendaftar telah mengembalikan formulir pendaftaran serta menjalani tes wawancara. Yang belum adalah Ir Maurits Mantiri, Mikson Didi Tilaar, Cindy Wurangian, Petrus Tuange dan Ferry Jubintoro dari nama-nama ini yang sudah melakukan komunikasi adalah Cindy Wurangian yang akan datang pada besok (hari ini)," jelas Vesco.

Selain itu dikesempatan terakhir tahapan penjaringan ada beberapa kader partai yang akan menjalani tes wawancara seperti Laurensius 'Je' Supit, Iwan Maruuf, Nabsar Badoa, Denny Harry Sumolang dan Santy G Luntungan mendapat jadwal terakhir. Pihaknya menepis jika sudah ada nama-nama pasangan yang mencuat sebagai calon walikota dan wakil dari kubuh PKP Indonesia, adapun posisi pendaftar calon walikota adalah Hendrik Kawilarang Luntungan, Hengky Honandar dan MJ Lomban. "Ssebagai cawali, Dameria Lumempouw Hutagaol, Karlos Mangalehe, Max Purukan, Joundries Kansil dan Ir Critiati Maya Dundu," tukasnya. sumber:manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar