Hengky
Honandar Wakil ketua DPRD Bitung dari Fraksi partai Demokrat DPRD Bitung
melakukan tahapan penjaringan di PKP Indonesia yaitu tes wawancara.
Sebagaimana
yang tercantum dalam PKPU nomor 9 tahun 2015 tentang pencalonan pemilhan
gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan atau wali kota dan
wakil wali kota Bab II Persyaratan calon dan pencalonan bagian ke satu
persyaratan calon pasal 4 nomor 11 huruf D yakni tidak memiliki hubungan
darah/garis keturunan ke samping yaitu kakak/adik kandung, ipar, paman atau
bibi dengan Petahana.
Istri
Hengky Honandar adalah adik kandung dari wali kota Bitung Hanny Sondakh
sehingga hubungan keduanya adalah ipar, namun tidak menyurutkan langkahnya
untuk mengikuti proses dan mekaniseme penjaringan di PKPI. Didampingi rekan
sejawatnya di DPRD Bitung seperti Laurensius 'Je' Supit ketua DPRD, Ronny Boham
ketua fraksi partai Demokrat DPRD Bitung, Dewi Suawa ketua fraksi Gerindra,
Erwin Wurangian ketua fraksi partai Golkar, Nabsar Badoa ketua fraksi PKP
Indonesia dan Rudolf Wantah Cawali di partai Gerindra, Honandar langsung naik
ke lantai dua sekretariat tim penjaringan untuk mengikuti wawancara tertutup.
"Ini
kemauan saya sendiri didampingi kader partai Demokrat," kata Honandar
kepada awak media usai menjalani tes wawancara dengan tim penjaringan PKPI,
Senin (8/6).
Ditanya
mengenai statusnya masih memiliki hubungan erat dengan sang petahana yaitu adik
ipar wali kota Bitung Hanny Sondakh dia mengatakan tergantung final akan aturan
itu, kalau memungkinkan dirinya pasti akan terus maju sebagai calon wali kota
Bitung sementara kalau tidak memungkinkan akan mudur.
"Tidak
bisa paksakan kehendak," tambahnya. Dijelaskan memilih mendaftar ke PKPI
notabennya ketua partainya adalah kakak iparnya, wakil ketua DPRD Bitung ini
menilai sangat logis karena partai berlambang bintang mercy ini hanya empat
kursi dan tidak bisa mencalonkan walikota atau wakoil sehingga harus koalisi.
"Mengenai
restu dari perusahan Sari Grup dan keluarga khususnya Hanny Sondakh sudah
direstui kalau keluarga pasti mendukung. Bicara politik saja jangan dihubungkan
dengan perusahan keluarga," tukasnya.
Vesco
Dandel selaku sekretaris Dewan pimpinan Kota (DPK) PKP Indonesia mengatakan
hingga besok (hari ini) merupakan kesempatan terakhir proses penjaringan calon
walikota dan wakil walikota di tubuh PKP Indonesia, sehingga bagi mereka yang
belum berkesempatan pihaknya memberi waktu hingga besok (hari ini). "Senin
kemarin sudah delapan orang dari 19 yang mendaftar telah mengembalikan formulir
pendaftaran serta menjalani tes wawancara. Yang belum adalah Ir Maurits
Mantiri, Mikson Didi Tilaar, Cindy Wurangian, Petrus Tuange dan Ferry Jubintoro
dari nama-nama ini yang sudah melakukan komunikasi adalah Cindy Wurangian yang
akan datang pada besok (hari ini)," jelas Vesco.
Selain
itu dikesempatan terakhir tahapan penjaringan ada beberapa kader partai yang
akan menjalani tes wawancara seperti Laurensius 'Je' Supit, Iwan Maruuf, Nabsar
Badoa, Denny Harry Sumolang dan Santy G Luntungan mendapat jadwal terakhir.
Pihaknya menepis jika sudah ada nama-nama pasangan yang mencuat sebagai calon
walikota dan wakil dari kubuh PKP Indonesia, adapun posisi pendaftar calon
walikota adalah Hendrik Kawilarang Luntungan, Hengky Honandar dan MJ Lomban.
"Ssebagai cawali, Dameria Lumempouw Hutagaol, Karlos Mangalehe, Max
Purukan, Joundries Kansil dan Ir Critiati Maya Dundu," tukasnya. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar