Rabu, 10 Juni 2015

Wali Kota Bitung Sindir Bawahannya yang Sibuk BBM saat Rapat





BITUNG - Hasil reses yang dilakukan oleh pimpinan dan anggota DPRD Bitung pada 19-23 Mei 2015 disampaikan. Reses dilakukan di Dapil I Kecamatan Girian, Matuari dan Ranowulu, dapi II Kecamatan Aertembaga, Lembeh Utara dan Lembeh Selatan dan dapi III Kecamatan Maesa dan Madidir.
Kepada Hanny Sondakh Wali Kota Bitung dan para pejabat di
lingkungan Pemko Bitung dalam rapat paripurna DPRD Bitung laporan hasil reses, Rabu (10/6/2015).
Rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD Bitung Laurensius Supit serta wakil ketua Hengky Honandar SE dan Ir Maurits Mantiri dihadiri 22 anggota DPRD.
Adapun hasil reses di bacakan oleh Nabsar Badoa ketua fraksi PKP Indonesia satu per satu aspirasi yang disampaikan warga di delapan Kecamatan di Bitung dibacakan oleh Nabsar.
"Dapil I jumlah aspirasi di Kecamatan Girian 44, Kecamatan Matuari 7 dan Ranowulu 12. Dapil II Aertembaga 61, Lembeh utara 24 dan Lembeh selatan 32. Dapil III Maesa 14 dan Madidir 18," jelas Nabsar usai rapat paripurna.
Wali Kota Bitung Hanny Sondakh dalam pandangannya mengatakan seluruh aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada DPRD Bitung harus ditampung.
Selain bakal memperhatikan hasil reses para wakil rakyat, HanSon sapaannya memperhatikan secara detail para anak buahnya selama mengikuti pelaksanaan rapat paripurna.
"Kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setiap pelaksanaan rapat di DPRD jangan hanya sibuk ber BBM (BlackBerry Masengger). Tidak mendengar penyampaian," tegas Sondakh.
Menurutnya perilaku pejabat yang memaikan Bbm saat pelaksanaan rapat paripurna ada manfaat baik dan tidak. Seperti dalam paripurna kemarin HanSon terang-teranggan menyentil pejabat yang dilihatnya sibuk mengutak atik handphonenya.
"Yang saya liat sejak pelaksanaan paripurna para pejabat seperti Poceng staf ahli setda Kota Bitung dan Camat Madidir Jane Wauran,"
Mengenai begitu banyak aspirasi warga dia berpesan kepada pihak Dinas Tata Ruang untuk mengganggarkan dana rp 10 Miliar untuk lampu jalan, dan pada pembahasan APBD tahun 2016 dia berjanji akan memperhatikan untuk infrastruktur yang belum tersentuh.
"Disamping itu percuma saja kalau mau aspal hot mix sementara saluran drainase tidak memadai karena pembangunan saluran got atau drainase yang akan dilakukan pemerintah tidak didukung pemilik tanah dengan tidak memberikan izin," tandasnya manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar