Sabtu, 13 Juni 2015

Mobil Wartawan MetroTV Bitung Jadi Korban Lemparan Batu



Situasi keamanan dan kenyamanan di Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari tidak kondusif lagi, pasalnya wilayah itu mulai marak dengan aksi pelemparan batu oleh oknum tidak bertanggung jawab. Batu dilempar dan diarahkan ke kendaraan yang melintas di ruang jalan protokol. Seperti yang dialami Andre Anthoni wartawan Metro TV di Bitung menjadi korban pelemparan batu pada mobil yang dikendarainya dan ditumpangi istri dan anak-anaknya.


"Kejadiannya terjadi pada Jumat (5/6) sekitar pukul 21.40 Wita di ruas jalan protokol dekat Gereja Katolik Sagerat," ungkap Andre kepada awak media Minggu (7/6/2015). Menurutnya kajadian itu berlangsung sangat cepat sampai-sampai kejeliannya dalam memburu berita tak terpakai untuk mencari tahu pelaku pelemparan batu hanya sebatas melihat sepeda motor yang digunakan pelaku.

"Waktu kejadian saya duduk di depan, mereka ada dua orang menggunakan satu sepeda motor muncul dari dari arah Bitung berlawanan arah dengan mobil saya dari arah Manado. Saat bunyi batu mengenai kaca depan mobil kami semua berada di mobil syok," katanya. Meski demikian ia mengaku beruntung peristiwa itu tidak mengakibatkan luka. Walaupun kaca depan retak namun tidak terhempas kebagian dalam mobil karena sempat tertahan dengan kaca film pelindung kaca mobil.

"Pecahannya tidak sampai terlempar tapi ampasnya menimpa muka saya. Jadi saya beruntung tidak mengalami luka. Tapi peristiwa semacam ini tak bisa dibiarkan bagaimana kalau kami hanya menggunakan sepeda motor? Pasti dampaknya lebih parah," tukasnya. Atas peristiwa itu dia mendesak kepada pihak keamanan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat lewat tindakan tegas dari polisi, kalau perlu wilayah itu ada pos polisi yang dijaga rutin oleh petugas. "Sepengetahuan saya kalau malam wilayah itu sangat sepi dan agak gelap. Makanya pemerintah kelurahan juga harus turut membantu polisi menjaga keamanan," tandasnya.

Terpisah Kapolres Bitung AKBP Reindolf Unmehopa SH SIK tak tinggal diam dengan ketidak nyamanan yang dialami pengendara saat melintas di daerah Sagerat. Dia berjanji akan mengambil sikap dengan patroli rutin serta mempertimbangkan usulan pendirian pos polisi di kawasan itu. "Memang tidak bisa dibiarkan. Disamping pencegahan dengan meningkatkan patroli, kami juga akan melakukan penegakan hukum yang tegas bagi pelaku," kata Reindolf. sumber:manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar