Situasi
keamanan dan kenyamanan di Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari tidak kondusif
lagi, pasalnya wilayah itu mulai marak dengan aksi pelemparan batu oleh oknum
tidak bertanggung jawab. Batu dilempar dan diarahkan ke kendaraan yang melintas
di ruang jalan protokol. Seperti yang dialami Andre Anthoni wartawan Metro TV
di Bitung menjadi korban pelemparan batu pada mobil yang dikendarainya dan
ditumpangi istri dan anak-anaknya.
"Kejadiannya
terjadi pada Jumat (5/6) sekitar pukul 21.40 Wita di ruas jalan protokol dekat
Gereja Katolik Sagerat," ungkap Andre kepada awak media Minggu (7/6/2015).
Menurutnya kajadian itu berlangsung sangat cepat sampai-sampai kejeliannya
dalam memburu berita tak terpakai untuk mencari tahu pelaku pelemparan batu
hanya sebatas melihat sepeda motor yang digunakan pelaku.
"Waktu
kejadian saya duduk di depan, mereka ada dua orang menggunakan satu sepeda
motor muncul dari dari arah Bitung berlawanan arah dengan mobil saya dari arah
Manado. Saat bunyi batu mengenai kaca depan mobil kami semua berada di mobil
syok," katanya. Meski demikian ia mengaku beruntung peristiwa itu tidak
mengakibatkan luka. Walaupun kaca depan retak namun tidak terhempas kebagian
dalam mobil karena sempat tertahan dengan kaca film pelindung kaca mobil.
"Pecahannya
tidak sampai terlempar tapi ampasnya menimpa muka saya. Jadi saya beruntung
tidak mengalami luka. Tapi peristiwa semacam ini tak bisa dibiarkan bagaimana
kalau kami hanya menggunakan sepeda motor? Pasti dampaknya lebih parah,"
tukasnya. Atas peristiwa itu dia mendesak kepada pihak keamanan untuk
memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat lewat tindakan tegas dari
polisi, kalau perlu wilayah itu ada pos polisi yang dijaga rutin oleh petugas.
"Sepengetahuan saya kalau malam wilayah itu sangat sepi dan agak gelap.
Makanya pemerintah kelurahan juga harus turut membantu polisi menjaga
keamanan," tandasnya.
Terpisah
Kapolres Bitung AKBP Reindolf Unmehopa SH SIK tak tinggal diam dengan ketidak
nyamanan yang dialami pengendara saat melintas di daerah Sagerat. Dia berjanji
akan mengambil sikap dengan patroli rutin serta mempertimbangkan usulan
pendirian pos polisi di kawasan itu. "Memang tidak bisa dibiarkan.
Disamping pencegahan dengan meningkatkan patroli, kami juga akan melakukan
penegakan hukum yang tegas bagi pelaku," kata Reindolf. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar