Permasalahan
anak terlantar semakin mengkhawatirkan. Tahun ini, daerah ini mengoleksi 139
anak terlantar. Sesuai data Dinas Sosial dan tersebar di sejumlah kecamatan.
Nofri
Tahulending, warga kecamatan Maesa mengungkapkan, di Sari Kelapa Kelurahan
Bitung Timur, ada sekira 15 anak terlantar. Terdiri dari 10 laki-laki dan 5
perempuan. "Mereka berusia antara 7 hingga 14 tahun,” tuturnya.
Rata-rata
mereka mencari nafkah dengan mengamen atau menjaga lahan parkir di sekitar
pertokoan. Dia pun menyayangkan, sebab sampai saat ini belum ada tindakan dari
pemerintah. "Terkadang saya iba melihat mereka yang hanya tidur di
belakang toko atau bangku taman," jelasnya.
Saat
dikonfirmasi, Kadis Sosial Forsman Dandel men
gakui untuk tahun ini, mereka
masih merampungkan proposal untuk diajukan kepada wali kota. "Proposal
tersebut berupa proposal mengenai orang tua asuh. Agar nanti bantuan serta
perkembangan anak, bisa dirasakan langsung oleh orang tua asuh dan anak
tersebut," jelas Dandel.
Program
pembinaan mental yang dilakukan secara berkala, terang Dandel, juga dijalankan
bersama anak penyandang disabilitas. "Kami juga bekerja sama dengan dharma
wanita untuk mengumpulkan dana dari gaji karyawan. Selanjutnya diberikan
sumbangan berupa bahan pokok kepada anak-anak terlantar itu," tutupnya. manadopostonline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar