Minggu, 24 April 2016

Tersangka Curanmor Tersungkur Diterjang Timah Panas



Revolver milik aparat kembali menyalak. ARM alias Man (20), tersangka pencuri kendaraan bermotor, tersungkur diterjang timah panas, Jumat (22/4).

Kaki kanan Man tembus peluru aparat Resmob Wentiri Polres Bitung. Warga Kecamatan Aertembaga terpaksa
ditembak lantaran berusaha melawan petugas.

"Penembakan kami lakukan sudah sesuai dengan protap. Prosedur tembak di tempat, karena ada perlawanan dan dan membahayakan anggota serta orang lain," kata AKP C Samuri, Kasat Reskrim Polres Bitung.

Lanjut Kasat, sebelum ditembak, tersangka terlebih dahulu diberikan peringatan. Jika dibiarkan akan membahayakan petugas. "Sebelum tersangka melakukan perlawanan lebih dahulu kami lumpuhkan," tukasnya.

Sebelumnya, Kamis (21/4) malam, dua tersangka curanmor rekan Man digelandang Tim Resmob ke Mapolres Bitung. Mereka adalah YFS (18) warga Kecamatan Aertembaga, NS alias Eko (20) asal Kecamatan Aertembaga.

"Eko duluan dapat pada Kamis siang di Winenet Perum Yuka bersama barang bukti (babuk) satu unit motor (Honda Beat Pop matik hitam) hasil curian. Selanjutnya Man di Pelabuhan Perikani dan terakhir YFS di dekat Penginapan Pateten Lorang Tiga jelang senja. Semuanya di hari yang sama," kata Kanit Resmbo, Aiptu Mansur Tangahum.

Man sudah mencuri empat unit motor. Dia berkali-kali beraksi di Kota Bitung. Aksi mereka diawali di Gang Penginapan Jenny House, Lorong Delapan, Kelurahan Madidir Weru. YFS dan Man menggasak motor matik Yamaha Seon. Berlanjut ke Pasar Winenet menggasak motor Yamaha Mio G warna putih dilakukan oleh YFS dan Eko.

Kemudian di SMPN 2 Bitung oleh Eko dan Man. Keduanya menggasak motor Honda Beat Pop di samping Bank Mandiri Bitung. Man dan Eko kembali mencuri motor Mio JT warna merah hitam. Terakhir membawa mobil di samping pangkalan Futsal Smart belakang karoke Cita Rasa Bitung. Mio Sporty yang dicuri.

"Modus pencurian yang dilakukan, ketika tersangka mengincar motor yang terparkir. Kalau kunci setir diangkut langsung ke atas mobil Avansa. Modus lainnya, ketika motor tidak terkunci setir didorong ke tempat lain baru dihidupkan lalu kabur," katanya.

Dari pengakuan tersangka Man, hasil curian dijual dengan harga yang murah kepada warga. Ada yang transaksi langsung atau melalui perantara. "Satu motor curian digadaikan dengan harga Rp 2 juta. Uang dibagi masing-masing Rp 1 juta dan pembeli menambah Rp 800 ribu kepada rekannya. Motor lainnya dijual dengan harga Rp 2.700.000 namun baru dipanjar Rp 1,3 juta," ujar Man. sumber:manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar