Banjir yang terjadi disejumlah titik pada saat musim
hujan, ternyata salah satu penyebabnya adalah Outlet atau tempat aliran air
keluar menuju pembuangan di Laut maupun sungai sangat kurang, bahkan ada Outlet
yang harus berputar-putar.
Hal ini terungkap dalam kegiatan Reses masa Persidangan
kedua tahun kedua tahun 2016 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota
Bitung yang dimulai pada tanggal 19-23 April 2016, di Dapil III yang digelar
oleh Nabsar
Badoa, SPi, MSi, politisi dari PKPI, Selasa (19/4), di kediamannya Kelurahan Madidir Unet,
Kecamatan Madidir. Dalam Reses tersebut, Badoa didampingi Kepala Bidang Program
Dinas PU Kota Bitung Y. Mich Manuahe, Perwakilan dari Dinas Tata Ruang Ibu
Alfira, Sekcam Madidir Janti Mambu, SH, Lurah Madidir Unet Sumeldy Malangga,
SIP dan Kepala Lingkungan serta masyarakat.
“Outlet di Kota Bitung sangat kurang, bahkan ada Outlet
yang harus berputar jauh ketika di ujung sudah kecil, hal ini membuat air tidak
bisa berjalan dengan baik, sehingga pada saat musim penghujan beberapa titik
terjadi banjir,” ungkap Manuahe.
Menyikapi hal tersebut, Badoa menegaskan agar supaya
pihak Pemkot Bitung dalam hal ini insatansi terkait memperketat pemebrian ijin
kepada perusahaan yang berada di sepanjang pantai. Harus dilihat dulu apakah
perusahaan tersebut menyiapkan outlet atau tidak.
“Perketat pemberian ijin kepada perusahaan-perusahaan
yang berada di Kota Bitung…!! jangan karena untuk mengejar target PAD dan
lain-lain, sampai melupakan kepentingan masyarakat, tata kemabali Outlet-outlet
yang ada di Kota Bitung, sehingga masyarakat bisa terhindar dari bahaya
banjir,” tegas Badoa. manadoline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar