Selasa, 26 April 2016

Harga Bawang Kian Mencekik



BITUNG - Turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) selang sebulan ini, justru tidak dibarengi dengan menurunnya harga bahan pokok, apalagi harga bahan pangan. Selang bulan April ini saja, harga sembako khususnya batang bawang dan bawang merah, justru mengalami kenaikan dan terasa kian mencekik masyarakat.


Di pasar tradisional Kota Bitung, seperti pasar Winenet dan Girian, harga bawang merah melonjak Rp 75 ribu/kg. Sementara batang bawang dijual perdaun seharga Rp 2000 samapi Rp 5000, itu pun dalam ukuran kecil.

Salah satu pengusaha kantin dalam kompleks Kantor Walikota Bitung, Frans Nathang, dalam keterangannya kepada wartawan, mengaku penjualan makanan mengalami penurunan signifikan, karena pengaruh masih tingginya nilai jual bawang.

Terkait kenaikan harga sembako ini, Kadis Perindag Kota Bitung, Benny Lontoh, menjelaska, pihaknya tidak bisa mengendalikan harga di pasar. Pihaknya hanya bisa melakukan koordinasi guna mengatur pendistribusian.

Diakuinya, kenaikan harga bawang disebabkan oleh kondisi cuaca yakni musim panas lalu, sedangkan volume tanam dan produksi petani di Bitung justru tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar. Kenaikan harga sembako seperti harga bawang saat ini, terangnya, jika tidak diantisipasi dengan baik maka bisa saja menjadi sebuah bencana pangan. Untuk itu, menurutnya perlu dilakukan penanaman bahan pangan untuk membantu suplay kebutuhan di masa mendatang.

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bitung, Ir Alex Watimena, saat dikonfirmasi secara terpisah, menjelaskan bahwa pihaknya sementara giat menggalakkan program rumah pangan lestari dengan pemanfaatan pekarangan rumah.

Atas program yang digalakkan ini, harapnya, pada bulan Agustus mendatang semua tanaman rumah pangan lestari semakin menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, hidup dan berkembang, serta bisa membantu meminimalisir kenaikan harga bahan pelengkap pangan bukan saja bawang tetapi tomat dan rica juga. manadoexpress.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar