Selasa, 12 April 2016

`Proyek Pengadaan Air Bersih Itu Seperti Asal Jadi`



Proyek pengadaan air bersih yang akan disalurkan ke Kelurahan Wangurer Barat, Lingkungan VI Kecamatan Madidir tepatnya di SMP 12, dipertanyakan.

Menurut Umar Abas (62), salah satu warga, proyek ini tidak tepat sasaran. "Sejak dibuat hanya dua bulan pertama yang jalan namun setelah itu sudah tidak jalan lagi airnya," tutur Umar.

Kartono Dapat, selaku penjaga mesin tersebut mengakui, sudah sekira lima tahun mesin itu tidak dijalankan. "Karena sumur bor yang berada di bawah sudah tidak berfungsi. Kemudian, pipa yang akan menjadi jalur air sudah 80 persen rusak akibat pembuatan jalan,” ujarnya.
Dia menambahkan, proyek ini terkesan hanya asal jadi. "In
i tidak diperbaiki dan dibiarkan begitu saja. Padahal masyarakat sangat membutuhkan air bersih,” keluhnya, seraya menerangkan, warga kini harus membeli air bersih seharga Rp35-40 ribu per tong.

Anggota Komisi C Dekot Sam Panai menilai, proyek pengadaan air bersih di Kelurahan Wangurer Barat merupakan proyek provinsi. Meski begitu harus butuh pertanggungjawaban. "Output-nya harus dipertanggungjawabkan karena proyek pengadaan air itu seperti asal jadi," ujar politisi Hanura tersebut.

Panai mengatakan proyek itu dinilai gagal. "Pompanya sudah ada namun airnya tidak keluar. Harusnya diteliti dulu baru dilakukan pengadaan," tegasnya. Panai juga menambahkan, proyek seperti ini jangan diabaikan karena sudah membuang begitu banyak uang negara. Hingga kini tidak ada perawatan sama sekali.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Rudy Theno ST MT menerangkan, pihaknya akan segera melakukan pengecekan. “Walau proyek ini milik provinsi, namun itu merupakan tanggung jawab kami,” singkat Theno. manadopostonline.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar