BITUNG-Sektor pariwisata adalah salah satu
sektor yang akan digenjot oleh Pemimpin baru Kota Bitung, Max Lomban dan
Maurits Mantiri, karena memiliki multi efek untuk peningkatan ekonomi rakyat.
Tapi sangat disayangkan, bahwa ternyata anggaran untuk Dinas Pariwisata Kota
Bitung tahun 2016 hanya sebesar 3 Milyar Rupiah, sudah termasuk dengan gaji PNS
dan THL serta operasional.
“Program
Pemkot Bitung untuk menggenjot sektor Pariwisata, seperti api jauh dari
panggang, pasalnya dana untuk satu tahun anggaran hanya tiga Milyar Rupiah,
masih kalah jauh dengan daerah Minut yang anggaran untuk Pariwisata sudah
mencapai angka sembilan sampai dua belas Milyar Rupiah,” ujar Marchel Tatuil,
pemerhati Pariwisata Kota Bitung, Rabu (27/4).
Ia pesimis,
jika dinas Pariwisata bisa mengoptimalkan promosi wisata di Kota Bitung,
apalagi minimnya ivent untuk menunjang sektor ini, yang merupakan ide dari
Dinas sendiri. Kalender iven Dinas Pariwisata, rata-rata mengadopsi kegiatan
dari Hari Raya Agama maupun Lembaga Adat, contonhnya, Tulude adat
Sitaro-Sangihe-Talaud, Cap Go Meh perayaan Umat Tri Dharma, Pawai Takbiran dan
Hari Raya Ketupat dari umat Muslim, serta kegiatan lainnya.
“Alokasi dan
untuk sektor Pariwisata sangat berbeda jauh dengan daerah-daerah lain yang ada
di Indonesia, contohnya daerah Bayuwangi yang mengalokasikan anggaran empat
Milyar Rupiah hanya untuk promosi dan setiap bulan ada iven, bahkan ada daerah
yang memberlakukan bebas pajak bagi sponsor dilokasi kegiatan Iven khusus
disaat pelaksanaan acara,” pungkasnya.
Sementara
itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Pemkot Bitung, Jimmy Lesar, mengakui
bahwa anggaran untuk Dinas Pariwisata hanya Rp3 miliar sudah termasuk gaji
dan kegiatan dinas lainnya.
“Kami
tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menggenjot
pariwisata walaupun dengan dana yang sangat minim,” kata Lesar. manadoline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar