Tempat
pembuangan akhir (TPA) sampah kota Bitung yang terletak Kecamatan Aertembaga
ternyata telah dikembangkan pemanfaatan gas metan untuk para pekerja pemilah
sampah di TPA.
"Jadi
untuk gas metan yang diperoleh dari sampah di TPA
digunakan sebagai bahan bakar
para pekerja pemilah sampah untuk memasak dan lainnya," tutur Merianti
Dumbela kepala Dinas Kebersihan Kota Bitung kepada Tribun Manado, Kamis (28/4)
kemarin.
Pemanfaatan
gas metan sendiri baru bersifat terbatas pada 16 rumah yang ditempati para
pekerja pemilah sampah di TPA sampah Aertembaga. Menurut Dumbela gas metan
penggunaan gas methane berfungsi untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan
akibat penumpukan sampah.
"Selain
itu fungsinya untuk menjaga kelestarian lingkungan TPA juga bisa diperuntukan
sebagai kebutuhan gas untuk memasak bagi para pekerja pemilah sampah,"
urainya.
Pemanfaatan
dan penggunaan gas methane di TPA sendiri sudah berlangsung lama. Namun pihak
dinas kebersihan belum bisa memperluas pemanfaatannya di luar rumah para
pekerja pemilah sampah.
"Kalau
mau dipakai sampai keluar harus ada perhitungannya menggunakan alat khusus
serta produksinya berapa.
Nah
kami terkendala pada masih menggunakan sel aktif dan pembuangan sampah masih
sedang saja karena sampah yang dibuang sering bergeser posisinya jauh berbeda
dengan produksi gas methane di TPA yang sampahnya non aktif atau sudah dalam
volume yang banyak sekali," kata dia.
Lanjutnya,
mengapa sampah di TPA masih kurang menghasilkan gas methane karena kalau alat
berat keruk sampah-sampahnya posisi alat yang dipasang untuk memproduksi gas
methane ikut berubah.
"Penyalurannya
masih teknologi sederhana, pancang pipa yang telah di beri lobang ditancapkan
di tengah-tengah tumpukan sampah.
Lalu
dikonekan lewat istalasi yang disedot oleh blower ke pipa penyaring kemudian
keluar di fluring atau api kontrol kemudian dialirkan ke rumah, kalau sudah
teknologi tinggi sudah ada alat tampang," pungkasnya.
Wakil
Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri yang melakukan kunjungan kerja di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah beberapa hari lalu mengatakan memantau TPA guna
memastikan situasi kondisi serta aktifitas disana juga sehubungan dengan
program Adipura 2016.
"Adapun
fasilitas penunjang di TPA dalam kondisi rusak dimintakannya untuk segera
diperbaiki agar tidak mempengaruhi jalannya aktivitas di TPA," kata
Mantiri.
Wawali
juga memantau sistim pengomposan sampah, menurutnya dinas kebersihan
bekerjasama dengan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan dan
Ketahanan Pangan untuk memanfaatkan hasil pengomposan.
'Supaya
bisa meningkatkan kesuburan fiisik tanah yang bertujuan meningkatkan produksi
tanaman," tambahnya. Mengenai pemanfaatan gas methane di TPA menurut
Mantiri agar tidak hanya diperunutkan oleh para pemilah sampah di sekitar TPA
yakni sebanyak 16 rumah saja, namun jika perlu disalurkan kepada masyarakat
sekitar pula jika gas Methane mencukupi.
"Sebab
gas Methane ini bisa dijadikan sebagai pengganti gas yang digunakan untuk
memasak oleh masyarakat," harapnya. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar