Sabtu, 16 April 2016

Bitung Krisis Air, Habrianto Mandi Pakai Air Tong



BITUNG -  Kota Bitung tengah dilanda krisis air pasalnya disejumlah wilayah air tidak jalan. Bahkan rumah anggota DPRD Bitung Habrianto Achmad di kompleks PA kelurahan Bitung Timur Kecamatan Maesa dan kediaman Syam Panai di Kelurahan Girian Weru 2 Kecamatan Girian mengalami nasib yang sama.


"Hari ini saja saya terpaksa pergi mandi di rumah kakak di Perumahan Primkop Kelurahan Girian Indah karena di rumah kompleks PA sudah dua hari air tidak jalan," keluh Habrianto Achmad saat ditemui di ruang kerjanya Komisi C DPRD Bitung, Jumat (15/4).

Menurut politis partai Demokrat ini selain di rumahnya, dirinya mendapat laporan sejumlah wilayah yang airnya tidak jalan di belakang hasikin Madidir seminggu air tak jalan, kompleks air ujang kelurahan Girian Permai seminggu air tak jalan membuat aktifitas masyarakat menjadi terganggu.

"Menyiasasti air mati, menantu saya membeli air minum tong untuk dipakai di rumah karena digunakan untuk memasak. Kalau terus air tidak jalan terpaksa memanfaatkan air minum gelon untuk keperluan mandi," sasalnya. Syam Panai anggota DPRD Bitung dari partai Hanura yang rumahnya sudah berhari-hari air tidak jalan langsung menelpon dan sms pihak PDAM Duasudara Bitung.

"Saya sudah telpon tapi tidak diangkat-angkat, jadi saya sms saja kalau di rumah saya air tidak jalan selama beberapa hari," sesal Syam. Berbeda dengan Djon C Hamber anggota DPRD Bitung lainnya, selama air mati di rumah selalu berinisiatif untuk menelpon petugas PDAM Duasudara untuk menyuplai air melalui mobil tangki. "Kalau tidak dibawa saya ketemu di jalan saya lempar itu kendaraan," tegas politis partai Gerindra ini. Mengenai air yang sering mati-mati pihaknya sudah memakan asam garam dengan kondisi itu, saat melaksanakan acara sedang memasak tiba-tiba air tidak jalan alias mati. "Nah saya selalu proaktif untuk menelpon agar di suplai air," tandasnya.

Bukan hanya rumah para anggota dewan yang terhormat sering ketimban air tidak jalan, warga pun mengalami nasib serupa sering ketibam air tal jalan. "Kalau mau kasi mati air jangan sampai berhari-hari," keluih Threis warga Girian Indah. Dia pun memaklumi keadaan teknis yang menjadi alasan PDAM Duasudara Bitung perihal air mati, namun jangan sampai berhari-hari sambi menaruh harapan besar agar supaya air di Bitung sudah tidak mati-mati lagi.

"Mudah-mudahan dibawah pelaksana tugas (plt) Direktur PDAM duasudara Bitung yang baru akan lebih baik lagi supaya kedepan tidak ada keluhan lagi mengenai air mati," tukasnya.

Menanggapi hal ini pelaksana tugas (Plt) Direktur PDAM Duasudara Kota Bitung Reymond Luntungan mengatakan instruksi kepada daerah menargetkan lima krisis air di Bitung akan diselesaikan.

"Konkritnya besok kalau ada pelanggan yang tidak memperoleh air bersih atau pun masih mati air kami akui akan dan masih ada yang jadi ini dikarenakan ada kekurangan pasokan karena debit turun," tutur Reymond menjawab keluhan masyarakat mengenai sering terjadi mati-mati air di Bitung.

Ditemui usai mengikuti serah terima jabatan dari Hengky Sampouw mantan direktur PDAM Duasudara Kamis (14/4) kemarin, Reymond menjelaskan pihaknya akan berupaya untuk tidak bergantung pada mata air sebagai sumber air utama di Bitung. Karena saat ini sudah ada bantuan dari kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat yaitu pembangunan instalasi pengolahan air (IPA) di Kelurahan Pinokalan.

"Dengan hadirnya IPA ini akan mengolah air sungai menjadi air bersih. Secara bertahap bisa hasilnya 70 liter per detik meski masih jauh dari target karena saat ini kehilangan sumber air dari mata air di Danowudu 100 liter per detik. Akan ditambah lagi kedepan kalau terjadi kemarau maupun cuaca normal suplay air tetap tidak berkurang," janjinya.

Dalam mengemban tugas untuk melayani masyarakat dalam penyediaan air bersih. Dirinya tidak menampik dalam mengemban tugas itu puluhan tuhan lamanya air mati jadi masalah. Sehingga dalam lima tuhan ini menjadi tantangan bagi PDAM agar seluruh masyarakat bisa terlayani air bersih dengan baik bisa terlayani kepada masyarakat. "Kami akan berusaha memenuhinya lewat kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan. Langkah pertama memulai pelayanan kebutuhan air bersih bulan Mei 2016 dierencanakan akan meresmikan Intalasi pengolahan air minun (IPAM) di Pinokalan," tukasnya. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar