Harapan pedagang daging babi di Pasar Girian untuk bisa
meraup untung jelang perayaan Natal tahun ini hanya impian.
Pasalnya, semenjak aktivitas pasar dimulai sekitar pukul
4.30 Wita, pengunjung lokasi daging babi di Jalan CH Taulu
Kelurahan Girian
Atas menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut salah satu pedagang, Jery Wulur, puncak
permintaan daging babi adalah sehari sebelum perayaan Natal atau H-1 masyarakat
pasti memadati pasar daging.
“Tapi tahun ini pengunjung menurun drastis, dan keramaian
hanya sampai pukul 13.30 Wita. Setelah itu sepi,” kata Jery, Sabtu
(24/12/2016).
Dibandingkan tahun lalu, kata dia, pengunjung tahun ini
menurun. Hal itu diukur dari jumlah babi yang dipotong hanya berkisar 400an
ekor sedangkan tahun sebelumnya sekitar 500an ekor.
“Dua tahun ini jelang Natal, memang pasar daging babi
lesu. Padahal tahun-tahun sebelumnya menjelang H-1 babi yang dipotong mencapai
1000an ekor,” katanya.
Soal harga sendiri kata Jery, tahun ini masih sama dengan
harga tahun lalu yakni Rp55 ribu per kilo. Namun menjelang sore hari, pedagang
harus banting harga hingga Rp53 ribu sampai Rp52 ribu per kilo.
“Mau tidak mau kami harus menurunkan harga agar semua
daging yang sudah terlanjur dipotong laku terjual,” katanya.(abonenobm) beritamanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar