Salah
satu tujuan kunjungan tim International Energy Agency (IEA) adalah untuk
melihat lebih dekat penerapan Low Carbon Middle Town (LCMT) di Kota Bitung.
Pasalnya, Bitung merupakan satu-satunya kota ukuran sedang di Indonesia yang
menerapkan LCMT tersebut.
”Penerapan
LCMT akan dilakukan di Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) khususnya dan di seluruh
Kota Bitung pada umumnya,” demikian ungkap Wakil Walikota Bitung Ir. Maurits
Mantiri, saat menerima kunjungan tim IEA, di Ruang Sidang Lantai IV Kantor
Walikota Bitung, Senin (5/12).
Saat
menerima rombongan tim IEA ini, Mantiri didampingi Pelaksana tugas (Plt)
Sekretaris Kota (Sekkot) Bitung, Drs Malton Andalangi. Tim IEA ini dipimpin
oleh Kepala Seksi (Kasie) Kerja Sama DI Ditjen EBTKE Kementrian ESDM RI, Catur
Wahyu Prasetyo.
Menurutnya,
keberadaan Negara Indonesia yang memiliki potensi energi yang sangat besar,
namun konidis itu juga menempatkan Indonesia sebagai negara pengguna energi
dengan jumlah yang sangat besar. Dan, di tengah ketersediaan dan penggunaan
siumber energi itu, tambahnya, Bitung menjadi satu-satunya kota di Indonesia
yang mampu menerapkan LCMT.
”Tim
IEA datang juga untuk melihat apa yang menjadi kekurangan atau hambatan dalam
penerapan LCMT. Jika memang ditemukan kendala dalam penerapannya, maka
bersama-sama akan dicarikan solusi. Sehingga penerapan Kota Bitung sebagai kota
rendah karbon segera terealisasi,” pungkasnya. sumber:manadoexpress.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar