Gula
memusingkan Kadis Pendidikan Bitung
Ferdinand Tangkudung. Namun bukan gula dalam darah atau kebutuhan gula jelang
Natal. Tangkudung
pusing dengan soal tentang gula pada tes assesment pejabat eselon 2 Pemkot
Bitung yang berakhir akhir pekan lalu.
"Wah
benar-benar rumit. Ada soal perhitungan tentang penggunaan gula seluruh
keluarga selama seminggu, biar pakai kalkulator tetap saja sulit," ujar
dia. Tangkudung
mengaku tes assesment pejabat eselon 2 sangat berat. Dia sendiri sudah dua kali
mengikuti tes serupa, namun tak sesulit kali ini.
"Tes
ini benar-benar menguji kemampuan analisa serta perhitungan kita," ujar
dia. Ada
nada pesimisme dalam jawabannya ketika ditanya keyakinannya melalui tes itu.
Tangkudung menyatakan, dia sudah mengerahkan segenap kemampuannya. "Saya
sudah jawab sesuai kemampuan saya," ujar dia.
Tak
hanya Tangkudung, semua pejabat Pemkot yang mengikuti tes assesment eselon 2
mengaku kelimpungan dengan ujian tersebut. Amatan
Tribun Manado, para pejabat memang sangat tegang. Saking tegangnya terjadi
'pertengkaran' antarpejabat. Seorang pejabat tanpa sadar memaki rekannya.
Penyebabnya
sepele. Sang rekan mengganggu konsentrasinya. Padahal si rekan hanya menyapa.
Si pejabat minta maaf seketika yang disambut tawa pejabat korban makian.
"Jangan terlalu tegang bos," ujar dia. Keduanya tertawa. Sekwan
DPRD Bitung, Yoke Senduk, mengaku sampai lupa waktu karena sibuk berpikir.
"Tahu sudah sore, tak sadar jika tes berlangsung selama 12 jam," ujar
dia.
Plt
Kaban BKD Jeffry Wowiling sang 'empunya' tes juga kerepotan dengan tes
tersebut. Wowiling kesulitan pada tes psikologi. Aku dia, rata-rata pejabat
alami kesulitan pada tes psikologi. "Semua sudah melakukan persiapan namun
tetap saja kesulitan," kata dia.
Sebut
Wowiling, pihaknya mendatangkan asesor (penyelenggara tes) dari Bandung, yakni
lembaga psikologi milik TNI AD. Asesor tersebut biasa melakukan tes pada
tentara. "Asesor semuanya tentara," kata dia.
Tak
dendam Wakil
Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, menegaskan, pihaknya tidak memiliki dendam
politik. Ia
menyatakan, penentuan pejabat dilakukan berdasarkan profesionalisme. "Tak
ada dendam politik. Kan ada parameternya, salah satunya tes assesment kali
ini," ujar dia. Diketahui,
sejumlah pejabat mendukung pasangan lain dalam pilkada lalu. Di kalangan
pejabat muncul ketakutan bilamana Lomban akan 'balas dendam'.
Makanya,
banyak di antara mereka yang galau lantas tidak semangat lagi ikut assesment. Wali
Kota Bitung, Max Lomban menyiratkan sejumlah pejabat eselon 3 akan naik
pangkat. "Ada
yang bakal naik kadis," ujar dia. Konsekwensinya,
ujar dia, ada pejabat yang bakal turun eselon. Menurut Lomban, semua mengacu
pada tes assesment. Lomban
mengatakan, bongkar pasang akan terjadi selama beberapa kali. Pertama pada
akhir tahun ini. "Rolling akan berlangsung secara bertahap," ujarnya. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar