Minggu, 11 Desember 2016

Pejabat Kesulitan Menjawab Soal saat Tes Assesment



Gula memusingkan  Kadis Pendidikan Bitung Ferdinand Tangkudung. Namun bukan gula dalam darah atau kebutuhan gula jelang Natal. Tangkudung pusing dengan soal tentang gula pada tes assesment pejabat eselon 2 Pemkot Bitung yang berakhir akhir pekan lalu.

"Wah benar-benar rumit. Ada soal perhitungan tentang penggunaan gula seluruh keluarga selama seminggu, biar pakai kalkulator tetap saja sulit," ujar dia. Tangkudung mengaku tes assesment pejabat eselon 2 sangat berat. Dia sendiri sudah dua kali mengikuti tes serupa, namun tak sesulit kali ini.

"Tes ini benar-benar menguji kemampuan analisa serta perhitungan kita," ujar dia. Ada nada pesimisme dalam jawabannya ketika ditanya keyakinannya melalui tes itu. Tangkudung menyatakan, dia sudah mengerahkan segenap kemampuannya. "Saya sudah jawab sesuai kemampuan saya," ujar dia.

Tak hanya Tangkudung, semua pejabat Pemkot yang mengikuti tes assesment eselon 2 mengaku kelimpungan dengan ujian tersebut. Amatan Tribun Manado, para pejabat memang sangat tegang. Saking tegangnya terjadi 'pertengkaran' antarpejabat. Seorang pejabat tanpa sadar memaki rekannya.

Penyebabnya sepele. Sang rekan mengganggu konsentrasinya. Padahal si rekan hanya menyapa. Si pejabat minta maaf seketika yang disambut tawa pejabat korban makian. "Jangan terlalu tegang bos," ujar dia. Keduanya tertawa. Sekwan DPRD Bitung, Yoke Senduk, mengaku sampai lupa waktu karena sibuk berpikir. "Tahu sudah sore, tak sadar jika tes berlangsung selama 12 jam," ujar dia.

Plt Kaban BKD Jeffry Wowiling sang 'empunya' tes juga kerepotan dengan tes tersebut. Wowiling kesulitan pada tes psikologi. Aku dia, rata-rata pejabat alami kesulitan pada tes psikologi. "Semua sudah melakukan persiapan namun tetap saja kesulitan," kata dia.

Sebut Wowiling, pihaknya mendatangkan asesor (penyelenggara tes) dari Bandung, yakni lembaga psikologi milik TNI AD. Asesor tersebut biasa melakukan tes pada tentara. "Asesor semuanya tentara," kata dia.

Tak dendam Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, menegaskan, pihaknya tidak memiliki dendam politik. Ia menyatakan, penentuan pejabat dilakukan berdasarkan profesionalisme. "Tak ada dendam politik. Kan ada parameternya, salah satunya tes assesment kali ini," ujar dia. Diketahui, sejumlah pejabat mendukung pasangan lain dalam pilkada lalu. Di kalangan pejabat muncul ketakutan bilamana Lomban akan 'balas dendam'.

Makanya, banyak di antara mereka yang galau lantas tidak semangat lagi ikut assesment. Wali Kota Bitung, Max Lomban menyiratkan sejumlah pejabat eselon 3 akan naik pangkat. "Ada yang bakal naik kadis," ujar dia. Konsekwensinya, ujar dia, ada pejabat yang bakal turun eselon. Menurut Lomban, semua mengacu pada tes assesment. Lomban mengatakan, bongkar pasang akan terjadi selama beberapa kali. Pertama pada akhir tahun ini. "Rolling akan berlangsung secara bertahap," ujarnya. sumber:manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar