Cinta
bisa menggelapkan hati. Didorong oleh cinta, seseorang bisa melakukan hal yang
tak berperikemanusiaan. Seperti
dialami F alias Oma (73). Di senjakala hidupnya, Oma melakukan perbuatan
terkutuk demi cintanya pada M alias Opa (60).
Dia
mengiming-imingi Bunga (11) dengan uang agar bocah cilik itu mau melayani nafsu
bejat Opa. Kejadian
itu terjadi dua kali, dan dilaporkan ke Polres Bitung pada Rabu lalu. "Dia
bilang mo se tinggal pa kita kalu kita nda bantu pa dia," kata Oma sambil
menangis di Polres Bitung Jumat (9/12/2016).
Oma
menuturkan, dirinya terlanjur cinta pada Opa. Cinta yang begitu besar itu,
sayangnya tidak didukung oleh fisik Oma yang sudah sakit - sakitan. "Kita
so tua kasiang, badan so saki - saki," beber dia. Menurut Oma, dia sempat
protes keras kala Opa menuturkan niatnya itu.
Namun
Oma tak sanggup menghadapi jurus andalan Opa yakni kawin lagi. Opa memang
dikenal tukang kawin. Oma bukan yang pertama bagi Opa. "Dia
ancam tinggalkan saya jadi saya terima, saya bukan yang pertama namun ingin
jadi yang terakhir," kata dia. Oma
mengaku menangis kala mengantar anak itu ke Opa yang kemudian menuntunnya ke
kamar. Ia tahu apa yang akan terjadi. "Rasanya
berat sekali," ujar dia.
Dalam
lubuk hatinya, Oma merasa kasihan dengan anak itu. Kala melakukan perbuatan
bejat itu, Oma merasa ada dua suara berperang di hatinya ; satu mengikuti
kehendak Opa, satunya lagi membatalkan niat itu.
Namun
racun cinta terlanjur mencemari hati Oma. "Ancamannya terus membayangi
saya, saya ini sudah tua, sudah tak punya apa - apa lagi," ujar dia. Kini
Oma dan Opa terancam hukuman berat. Keduanya
diancam pasal perlindungan anak dengan ancaman hukuman belasan tahun. Oma
mengaku pasrah hidup dalam penjara, karena Opa pun akan demikian.
"Saya
pasrah saja, jika memang hidup ini harus berakhir di penjara memang itu sudah
sepantasnya," kata dia. Sementara Opa mengaku siap menerima apapun
hukumannya. Ia merasa menyesal. "Saya menyesal," kata dia.
Opa
pun pasrah menjalani sisa hidup dalam penjara, bahkan bila maut menjemputnya
dalam sel yang dingin serta sunyi. Sementara
Bunga masih shok. Dia terlihat ketakutan. Jika melihat sosok mirik Opa, Bunga
akan berteriak. Pandangannya kosong. Seakan
nyawa telah melayang dari tubuh mungilnya.
Informasi
yang dihimpun Tribun Manado, kejadian tersebut sudah terjadi beberapa kali.
Pengakuan
Bunga, dua kali Opa memaksanya berhubungan badan. Sedang
kejadian pelecehan lainnya seperti meraba atau mencium sudah tak terhitung
lagi. Opa
membujuk Bunga lewat permen atau kue.
Nah
disinilah Oma diduga terlibat karena Oma lah yang kerap memberikan kue kepada
Bunga. Kejadian
tersebut nanti terbongkar Selasa siang. Kala
itu orang tua angkat Bunga bernama Hari curiga karena anaknya tidak mau keluar
kamar. Karena
Bunga diam, Hari mencari tahu pada tetangga.
Seorang
tetangga memberitahu kejadian itu. Ketika
hal itu ditanya ke Bunga, gadis kecil itu langsung meneteskan airmata. Hari
yang kebingungan kemudian memilih melapor ke Pendeta yang kemudian
meneruskannya ke first lady kota Bitung Khouni Lomban Rawung.
Kasat
Reskrim Polres Bitung AKP C Samuri mengatakan, Opa dan Oma sudah berstatus
tersangka. "Kasus keduanya sementara ditangani Polres Bitung," kata
dia. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar