Minggu, 18 Desember 2016

Pemadaman Listrik Terancam Berlanjut, Menteri ESDM Minta Maaf



Janji manajemen PLN Suluttenggo jika tidak akan ada lagi pemadaman aliran listrik secara bergilir di wilayah Provinsi Sulawesi Utara menjelang Natal dan Tahun Baru terancam tidak akan terbukti.


Pemadaman listrik bakal masih berlanjut karena Kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan terlambat merapat di perairan Teluk Amurang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membenarkan bahwa kapal sewaan dari Negara Turki yang memiliki daya pembangkit listrik 120 megawatt (MW) tersebut akan tiba pada 23 Desember mendatang, namun belum dapat langsung digunakan karena masih memerlukan proses pengerjaan konektifitas ke gardu induk PLN Lopana Amurang.

Sudirman Said pun tak segan-segan memohon maaf karena belum bisa memenuhi keinginan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) supaya tidak ada lagi mengalami pemadaman listrik saat merayakan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.

“Mohon maaf karena belum bisa memenuhi keinginan ini,” ujarnya di Kota Bitung, Kamis (17/12/2015).

Menteri ESDM berada di Kota Bitung, siang kemarin, meresmikan pengoperasian terminal baru Bitung (Sulut), Palarang (Kaltim), Gabion Medan (Sumut), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Banjarmasin (Kalimantan Selatan) serta perluasan terminal lama Pontianak (Kalimantan Barat) dan Banjarmasin (Kalimantan Selatan.

Menurutnya, Kapal MVPP Karadeniz Powership Zeynep Sultan, yang merupakan pembangkit listrik apung  ini, mengalami sedikit keterlambatan berangkata dari Tanjung Priok menuju Amurang.

Tanpa menyebutkan alasan keterlambatannya, dia menyatakan bahwa kapal tersebut dipastikan tiba di perairan Teluk Amurang  sekira tanggal 23 Desember atau 2 hari sebelum perayaan Natal 2015. Namun kehadirannya tidak sertamerta langsung terkoneksi dengan gardu induk PLN di Lopana, Amurang. Masih butuh proses konektifitas jaringan. “Itu memakan waktu seminggu,” ungkapnya.

Jika sudah tersambung, menteri optimis jika tidak akan ada lagi pemadaman listrik secara bergilir di daerah ini.  “Tahun Baru nanti listrik di Sulut  ini baru akan aman. Tidak akan ada lagi pemadaman bergilir,” katanya.

Sementara Ketua sementara DPRD Sulut Drs Vreeke Runtu mengatakan bahwa jika kapal apung yang memiliki kapasitas pembangkit listrik sebesar 120 MW tersebut telah dikoneksikan dengan jaringan listrik PLN maka kebutuhan pasokan listrik di daerah ini akan terpenuhi.

Menurutnya, sebetulnya PLN berjanji mulai 1 Desember lalu tidak ada lagi pemadaman bergilir, tapi karena dua pembangkit listrik tenaga dieselnya jeblok, akhirnya pemadaman masih juga terjadi.

“Tapi kalau kapal apung itu sudah berfungsi nanti, saya yakin tidak aka nada lagi pemadaman bergilir, kecuali akibat dari faktor alam. Misalnya saja, ada jaringan yang tertimpa pohon tumbang. Bayangkan saja kalau itu di hutan, berapa waktu saja yang dibutuhkan untuk menemukan dan memperbaikinya,” ujar SVR, yang mantan Ketua AKLI Sulut ini saat reses di Kawangkoan, Kamis (17/12/2015). fajarmanado.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar