Janji manajemen PLN Suluttenggo jika tidak akan ada lagi
pemadaman aliran listrik secara bergilir di wilayah Provinsi Sulawesi Utara
menjelang Natal dan Tahun Baru terancam tidak akan terbukti.
Pemadaman listrik bakal masih berlanjut karena Kapal
Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan terlambat
merapat di perairan Teluk Amurang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman
Said membenarkan bahwa kapal sewaan dari Negara Turki yang memiliki daya
pembangkit listrik 120 megawatt (MW) tersebut akan tiba pada 23 Desember
mendatang, namun belum dapat langsung digunakan karena masih memerlukan proses
pengerjaan konektifitas ke gardu induk PLN Lopana Amurang.
Sudirman Said pun tak segan-segan memohon maaf karena
belum bisa memenuhi keinginan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) supaya tidak
ada lagi mengalami pemadaman listrik saat merayakan Natal 2015 dan Tahun Baru
2016.
“Mohon maaf karena belum bisa memenuhi keinginan ini,”
ujarnya di Kota Bitung, Kamis (17/12/2015).
Menteri ESDM berada di Kota Bitung, siang kemarin,
meresmikan pengoperasian terminal baru Bitung (Sulut), Palarang (Kaltim),
Gabion Medan (Sumut), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Banjarmasin (Kalimantan
Selatan) serta perluasan terminal lama Pontianak (Kalimantan Barat) dan
Banjarmasin (Kalimantan Selatan.
Menurutnya, Kapal MVPP Karadeniz Powership Zeynep Sultan,
yang merupakan pembangkit listrik apung
ini, mengalami sedikit keterlambatan berangkata dari Tanjung Priok
menuju Amurang.
Tanpa menyebutkan alasan keterlambatannya, dia menyatakan
bahwa kapal tersebut dipastikan tiba di perairan Teluk Amurang sekira tanggal 23 Desember atau 2 hari
sebelum perayaan Natal 2015. Namun kehadirannya tidak sertamerta langsung
terkoneksi dengan gardu induk PLN di Lopana, Amurang. Masih butuh proses
konektifitas jaringan. “Itu memakan waktu seminggu,” ungkapnya.
Jika sudah tersambung, menteri optimis jika tidak akan
ada lagi pemadaman listrik secara bergilir di daerah ini. “Tahun Baru nanti listrik di Sulut ini baru akan aman. Tidak akan ada lagi
pemadaman bergilir,” katanya.
Sementara Ketua sementara DPRD Sulut Drs Vreeke Runtu
mengatakan bahwa jika kapal apung yang memiliki kapasitas pembangkit listrik
sebesar 120 MW tersebut telah dikoneksikan dengan jaringan listrik PLN maka
kebutuhan pasokan listrik di daerah ini akan terpenuhi.
Menurutnya, sebetulnya PLN berjanji mulai 1 Desember lalu
tidak ada lagi pemadaman bergilir, tapi karena dua pembangkit listrik tenaga
dieselnya jeblok, akhirnya pemadaman masih juga terjadi.
“Tapi kalau kapal apung itu sudah berfungsi nanti, saya
yakin tidak aka nada lagi pemadaman bergilir, kecuali akibat dari faktor alam.
Misalnya saja, ada jaringan yang tertimpa pohon tumbang. Bayangkan saja kalau
itu di hutan, berapa waktu saja yang dibutuhkan untuk menemukan dan
memperbaikinya,” ujar SVR, yang mantan Ketua AKLI Sulut ini saat reses di
Kawangkoan, Kamis (17/12/2015). fajarmanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar