Jumat, 09 Desember 2016

Warga Kumpul Uang Bantu Bocah Tanpa Anus



Tuhan menjawab doa Sandra Umboh. Sejumlah pihak menyatakan berniat membantu Kenji Ngangi (5), anak Sandra yang tidak memiliki anus. Kenji harus buang air lewat usus besar yang terurai keluar dari perutnya. Kepala Rumah Sakit Manembo-Nembo, dr Janette Watuna, mengatakan, pihaknya bakal menjemput Kenji pada Sabtu (10/12). "Akan
kita jemput," kata dia, Jumat kemarin.

Menurut Watuna, Kenji akan menjalani pemeriksaan awal di RS Manembo-Nembo. Dari pemeriksaan itu akan dilihat kondisi Kenji. "Jika bisa ditangani, maka akan ditangani dulu, namun jika sudah parah maka kita tangani lebih lanjut," kata dia.

Watuna membeber kemungkinan Kenji akan menjalani operasi pembuatan dubur baru. Menurut Watuna, keadaan ususnya yang berada di luar tubuh sangat berbahaya. "Ususnya bisa bengkok," kata dia. Untuk pembiayaan, kata dia, akan ditanggung sepenuhnya pihak rumah sakit. Disebutnya, pihak rumah sakit juga akan membuatkan kartu BPJS buat Kenji.

Kisah pilu Kenji mendapatkan simpati sejumlah warga Bitung. Beberapa warga menanyakan kepada Tribun Manado dimana alamat Kenji. Ike Lumempouw, seorang warga berniat memberikan uang santunan kepada Kenji. Menurut Ike, uang itu dikumpulkan teman-teman pemudanya begitu mendengar kabar itu. "Biar cuma sekadar kami siap membantu," ujar dia.

Dona, warga lainnya mengaku kolomnya bakal menyumbang uang untuk Kenji. Uang itu hasil dari kegiatan Natal, sebetulnya ditujukan untuk membeli kue Natal, namun sepakat diberikan pada Kenji. "Ini makna Natal, saling berbagi pada sesama manusia," kata dia.

Sementara Sandra mengaku senang banyak pihak yang membantu putranya. "Puji Tuhan, doa saya didengar," kata dia. Dikatakan Sandra, ia selalu bermimpi adanya keajaiban Natal dimana Tuhan akan menyembuhkan anaknya. Ia berharap keajaiban itu datang pada tahun ini. "Waktu Tuhan selalu indah," kata dia.

Sandra hakul yakin inilah saat Tuhan melawat anaknya. "Dia tak pernah melupakan kita," ujar dia. Sebelumnya Sandra mengaku hanya bisa menangis dan berdoa. Ingin mengobati anaknya, namun si ibu tak punya uang. Dia juga tidak memiliki kartu BPJS. Dikatakannya, si anak selalu berteriak kesakitan kala buang air besar. Bahkan, saking kesakitannya, anak pernah hampir pingsan. "Hati siapa yang tidak teriris melihat anak sendiri seperti ini," kata dia.

Meski hati hancur, namun si ibu tetap tegar di depan putranya. Ia coba tegar untuk menguatkan hati putranya. "Namun di dalam kamar saya menangis, mungkin darah mau kaluar," kata dia. Lurah Kumeresot, Olvin Tampi, mengatakan, keluarga Sandra baru delapan bulan berada si Bitung. Sebelumnya mereka dari Timika. Disebutnya, Sandra belum tercatat sebagai warga Bitung. "Saat pindah kemari dia tidak bawa surat pindah hingga menyulitkan pencatatan," ujar dia. Menurutnya, pemerintah sudah mengeluarkan surat keterangan miskin untuk Sandra. sumber:manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar