Tuhan
menjawab doa Sandra Umboh. Sejumlah pihak menyatakan berniat membantu Kenji
Ngangi (5), anak Sandra yang tidak memiliki anus. Kenji
harus buang air lewat usus besar yang terurai keluar dari perutnya. Kepala
Rumah Sakit Manembo-Nembo, dr Janette Watuna, mengatakan, pihaknya bakal
menjemput Kenji pada Sabtu (10/12). "Akan
kita jemput," kata dia,
Jumat kemarin.
Menurut
Watuna, Kenji akan menjalani pemeriksaan
awal di RS Manembo-Nembo. Dari
pemeriksaan itu akan dilihat kondisi Kenji. "Jika
bisa ditangani, maka akan ditangani dulu, namun jika sudah parah maka kita
tangani lebih lanjut," kata dia.
Watuna
membeber kemungkinan Kenji akan menjalani operasi pembuatan dubur baru. Menurut
Watuna, keadaan ususnya yang berada di luar tubuh sangat berbahaya.
"Ususnya bisa bengkok," kata dia. Untuk
pembiayaan, kata dia, akan ditanggung sepenuhnya pihak rumah sakit. Disebutnya,
pihak rumah sakit juga akan membuatkan kartu BPJS buat Kenji.
Kisah
pilu Kenji mendapatkan simpati sejumlah warga Bitung. Beberapa warga menanyakan
kepada Tribun Manado dimana alamat Kenji. Ike
Lumempouw, seorang warga berniat memberikan uang santunan kepada Kenji. Menurut
Ike, uang itu dikumpulkan teman-teman pemudanya begitu mendengar kabar itu.
"Biar cuma sekadar kami siap membantu," ujar dia.
Dona,
warga lainnya mengaku kolomnya bakal menyumbang uang untuk Kenji. Uang itu
hasil dari kegiatan Natal, sebetulnya ditujukan untuk membeli kue Natal, namun
sepakat diberikan pada Kenji. "Ini makna Natal, saling berbagi pada sesama
manusia," kata dia.
Sementara
Sandra mengaku senang banyak pihak yang membantu putranya. "Puji Tuhan,
doa saya didengar," kata dia. Dikatakan Sandra, ia selalu bermimpi adanya
keajaiban Natal dimana Tuhan akan menyembuhkan anaknya. Ia
berharap keajaiban itu datang pada tahun ini. "Waktu
Tuhan selalu indah," kata dia.
Sandra
hakul yakin inilah saat Tuhan melawat anaknya. "Dia tak pernah melupakan kita,"
ujar dia. Sebelumnya
Sandra mengaku hanya bisa menangis dan berdoa. Ingin mengobati anaknya, namun
si ibu tak punya uang. Dia juga tidak memiliki kartu BPJS. Dikatakannya,
si anak selalu berteriak kesakitan kala buang air besar. Bahkan, saking
kesakitannya, anak pernah hampir pingsan. "Hati
siapa yang tidak teriris melihat anak sendiri seperti ini," kata dia.
Meski
hati hancur, namun si ibu tetap tegar di depan putranya. Ia coba tegar untuk
menguatkan hati putranya. "Namun
di dalam kamar saya menangis, mungkin darah mau kaluar," kata dia. Lurah
Kumeresot, Olvin Tampi, mengatakan, keluarga Sandra baru delapan bulan berada
si Bitung. Sebelumnya
mereka dari Timika. Disebutnya, Sandra belum tercatat sebagai warga Bitung. "Saat
pindah kemari dia tidak bawa surat pindah hingga menyulitkan pencatatan,"
ujar dia. Menurutnya,
pemerintah sudah mengeluarkan surat keterangan miskin untuk Sandra. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar