Selasa, 25 Oktober 2016

Satgas 115 dan Tim Manguni Geledah Kantor Disdukcapil Bitung



Satgas 115 dibantu tim Manguni Polda Sulut, Senin (24/10) melakukan penggeledahan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kota Bitung.

Kegiatan yang dipimpin AKP Rivo Malonda personil satgas 115 dari unsur kepolisian Polda Sulut itu merupakan
pengembangan kasus dugaan pungli dan pemalsuan dokumen kependudukan yang menjerat NS oknum kepala seksi di Dinas Dukcapil Bitung dan DL warga Filipina yang telah lama menetap di Bitung.

“Kami akan periksa oknum lurah dan kepala lingkungan yang ada di kecamatan Aertembaga,” ujar Rivo kepada sejumlah wartawan di kantor Disdukcapil.

Lanjut mantan Kasat reskrim Polres Bitung dan wakasat reskrim Polresta Bitung dalam penanganan kasus ini merupakan gabungan dari anggota Direskrimum Polda Sulut dan pangkalan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan (PSDKP) Bitung.

“Kami ada lima orang ditambah dari personil Tim Manguni Polda Sulut, total 21 orang,” jelasnya.

Dalam penyitaan dan pengeledahan sejumlah warga yang melakukan pengurusan mengaku terkejut dan kaget melihat kedatangan para petugas yang menggenakan kaos berkerah bertuliskan satgas 115 dan Tim Manguni Polda Sulut.

“Dorang bilang nanti bale besok karena pengurusan belum bisa selesai hari ini karena ada pemeriksaan polisi di kantor,” ujar Michelle Lupa warga yang mengurus akte kelahiran.

Sabrina Abdulah Guru SMAN 4 di Danowudu terpaksa harus menyaksikan apa yang dilakukan petugas.

Dia berada di kantor Dinas Dukcapil untuk melakukan pengurusan surat pindah sang suami akan pindah kerja dari Pemkot Bitung ke Pemkab Sitaro.

“Datang mengurus dari jam 2 siang. Saat memasukan berkas tak berselang lama tiba-tiba Polisi datang melakukan pemeriksaan sehingga saya memilih menunggu sampai selesai pemeriksaan sebelum mendapatkan surat pindahnya,” urai Sabrina saat diwawancarai di kantor Dinas Dukcapil.

Alasan dia tetap kukuh tidak mau pulang sebelum selesai urusan pengurusan surat pindah karena prosesnya tinggal menunggu tanda tangan dan tidak mau lagi minta izin di sekolah serta tidak mau bolak-balik lagi.

“Sambil menunggu saya liat apa yang dilakukan para petugas,” tandasnya.

Terpisah sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Bitung Albert Kukus terlihat kaget dengan kedatangan petugas.

Dia dengan tekun melayani permintaan dan menjawab setiap pertanyaan dari petugas didampingi para kabidnya.

Namun dia masih belum mau memberikan keterangan kepada wartawan perihal masalah yang sedang menimpah tempat kerjanya. “Tunggu ne kita belum boleh kase keterangan kita masih gerogi,” ujar Kukus. sumber:manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar