Minggu, 23 Oktober 2016

Berkujung ke Objek Wisata Bitung, Dosen Ini Pasang Status Prihatin



Monumen Tri Komando Rakyat (Trikora) merupakan salah satu objek wisata sejarah yang dimiliki Kota Bitung.

Objek wisata yang berada di Kelurahan Batu Lubang Kecamatan Lembeh Selatan Pulau Lembeh Kota Bitung ini namanya sudah dikenal luas dan menjadi salah satu tujuan
kunjungan wisatawan.

Namun sayangnya, kondisi objek wisata ini memprihatinkan karena kurang perawatan hingga menimbulkan keprihatinan dan kekecewaan pengunjung.

Seperti yang diutarakan salah satu pengunjung, Julius Daniel Ondang di dinding facebooknya ketika mengunjungi Monumen Trikora, Minggu (23/10/2016).

“Objek Wisata Trikora Lembeh sayangx nda terpelihara…,” tulis salah satu dosen UNIMA ini.

Dosen jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni UNIMA ini tidak menyangka jika monemen bersejarah yang namanya sudah mendunia dipenuhi dengan grafiti menggunakan cat semprot dan spidol.

Belum lagi kondisi pesawat DC-3 TNI-AU asli yang pernah digunakan dalam operasi Trikora yang kondisinya tak kalah memprihatinkan.

“Padahal lokasinya sangat indah untuk menikmati Kota Bitung,” katanya.

Sementara itu, Monume Trikora dibangun untuk memperingati operasi militer yang diumumkan Presiden Soekarno tanggal 19 Desember 1961 di Alun-alun Utara Yogyakarta untuk membebaskan Irian Barat. Soekarno membentuk Komando Mandala dengan Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglimanya.

Operasi itu berlangsung selama dua tahun dan Selat Lembeh menjadi pangkalan untuk pembebasan Papua Barat serta pesawat DC-3 TNI-AU salah satu pesawat yang digunakan dalam operasi militer tersebut. sumber:beritamanado.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar