Senin, 19 Agustus 2013

Belum Setahun, Jalan Lingkar Lembeh Terkoyak

Memprihatinkan. Begitulah gambaran kondisi jalan lingkar yang mengelilingi Pulau Lembeh. Belum satu tahun, jalan yang diharapkan warga Pulau Lembeh akan membantu akses transportasi warga, kini hancur dan terkoyak di mana-mana.
Seperti pantauan Tribun Manado, Senin (19/8/2013), hampir di sepanjang jalan lingkar ini terdapat lubang hingga aspal jalan tergerus dan menyebarkan bebatuan kerikil yang membahayakan keselamatan pengendara kendaraan bermotor. Salah satu titik lokasi terparah kerusakan jalan yang baru selesai dibangun bulan Desember 2012 ini yaitu di Kelurahan Batu Kota, Kecamatan Lembeh Utara. Di titik ini, aspal jalan rusak total, terkoyak hingga bebatuan dasar, kerikil dan tanah berserakan di mana-mana.
Lebih miris lagi, posisi jalan yang menurun membuat sejumlah pengendara motor harus ekstra hati-hati saat melintasi wilayah ini. Sedikit saja tidak waspada, pengendara bersama motor bisa tergelincir dan jatuh.
Sepintas, terlihat lapisan aspal jalan hanya setebal kira-kira 5 sampai 6 cm dan hanya dilapisi bebatuan kerikil di bagian dasarnya. Sangat jauh dari standar konstruksi jalan yang kokoh. Kondisi ini diperparah dengan ketiadaan drainase di sisi kiri dan kanan jalan. Akibatnya saat hujan deras, air hujan dengan mudah menggerus dan menghancurkan aspal jalan.
"Ini jalan baru selesai Desember lalu. Bulan Januari sudah rusak," ujar Yemima, warga Kelurahan Batu Kota, Lembeh Utara.
Yemima mengaku kecewa dengan kondisi jalan yang rusak parah karena dinilai dikerjakan dengan asal-asalan. "Memang sudah ada jalan, tapi kalau sudah rusak seperti ini apa gunanya," keluhnya.
Kondisi jalan yang rusak parah ini diakui Yemina sudah memakan korban cukup banyak. "Ini jalan sudah banyak makan korban warga yang kecelakaan," ungkapnya.
Dirinya hanya bisa berharap akan ada perhatian serius Pemerintah Kota Bitung terkait kondisi jalan yang rusak. "Minta tolong pemerintah serius. Kami masyarakat butuh jalan dengan kondisi baik. Tolong dibangun jangan asal-asalan. Harapan kami, jalan yang rusak ini bisa segera diperbaiki kembali," harapnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas PU Kota Bitung Rudy Theno mengaku ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kerusakan di jalan lingkar Lembeh. "Salah satunya faktor alam. Hujan terus-menerus dan adanya longsoran bisa mengakibatkan aspal jalan tergerus dan hancur," tuturnya.
Selain itu, diakui Rudy, jalan sepanjang 15 km yang dibangun dengan anggaran APBD Kota Bitung tahun 2012 sebesar Rp 28 miliar ini belum dilengkapi dengan drainase di sisi kiri dan kanan jalan. "Keterbatasan anggaran membuat drainase belum bisa dibangun. Ini juga jadi penyebab jalan rusak karena air hujan naik ke atas aspal jalan," tuturnya.
Meskipun demikian, Rudy memastikan Dinas PU Bitung tidak menutup mata dengan kondisi jalan yang rusak. "Kami segera turun lakukan survei tingkat kerusakan jalan, apa penyebab dan tentunya rencana perbaikan dan perawatan jalan. Diharapkan segera dianggarkan," jelasnya.
Proyek pembangunan jalan lingkar Pulau Lembeh ini menurut Rudy masih akan dikerjakan tahap keduanya pada tahun 2013 ini. "Masih ada pengerjaan tahap kedua sepanjang 15 km dengan anggaran sekitar Rp 29 miliar," tandasnya. (manado.tribunnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar