BITUNG - Keberadaan proyek saluran drainase
yang ada di jalan Fatmawatih kompleks perumahan PA Kelurahan Bitung Timur
Kecamatan Maesa mendatangkan keluhan dari masyarakat. Selvi Maengkom menilai
proyek itu tidak tepat, salah sasaran dan buang-buang anggaran.
"Masakkan proyek itu
tidak ada papan nama, harusnya hanya penggalian pasir di dalam saluran drainase
namun ditambah dengan melebarkan saluran," tutur Selvi warga setempat
Minggu (5/7/2015).
Dia melihat proyek pengerjaan
saluran itu tidak memecahkan masalah yaitu air dari saluran sering meluap
menutupi jalan bahkan sampai menggenangi pelataran rumah warga selalu kemasukan
air. Warga menilai tidak perlu dilakukan penambahan volume ukuran dari saluran
itu karena akan membuang-buang anggaran. "Harusnya diperhatikan saluran
yang ada di sekitar pertikon Samudera MM yang sering meluat airnya ke jalan
saat hujan, kalau di pemukiman kami cukup mengangkat pasir didalam
saluran," pintanya.
Pemerintah kota Bitung
menjelaskan ada dana pergeseran akibat bencana di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bitung akan
diawasi, karena dana yang digelontorkan diambil dari Anggaran pendapatan
belanja daerah (APBD) Pemko Bitung tahun anggaran 2015 sejumlah Rp 32,75 Miliar.
"Saya perintahkan kepada
seluruh kepala SKPD untuk segera mensosialisasikan kepada publik seluruh
program atau kegiatan kepada masyarakat agar masyarakat Kota Bitung bisa
menilai kinerja kita, dengan alasan agar masyarakat kota Bitung tahu
jelas apa yang dilakukan Pemerintah Kota Bitung di tahun
2015 dan rencana pembangunan di tahun 2016," kata Hanny Sondakh Wali Kota Bitung.
Terpisah, Kepala Dinas PU Bitung Ruddy
Theno dikonfirmasi menjelaskan untuk proses penggunaan anggaran pergeseran yang
dilakukan untuk penangulangan bencana tersebut membutuhkan waktu dan tahapan
yang ada saat ini adalah tahapan pengerjaan yang mana, proses tendernya di
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Bitung telah
selesai dilakukan.
"Dana tersebut terserap
dalam beberapa proyek, ada yang lewat Tender namun ada juga yang hanya melalui
Penunjukan Langsung (PL). Untuk paket PL sendiri ada sekira 51 Paket pekerjaan
dan Tender sendiri sebanyak 21 Paket," kata Ruddy.
Menurutnya pekerjaan proyek
pergeseran disebar di Tiga Bidang yang ada di Dinas PU yakni, Bidang Bina
Marga, Bidang Cipta Karya dan Bidang Sumber Daya Air (SDA). "Sebagian
besar memang untuk pembuatan dan perbaikan drainase, hanya sedikit yang dipakai
untuk perbaikan jalan," terangnya. Adapun rincian Paket pekerjaan di Bidang
SDA meliputi, Sabo Dam, saluran, Pengaman sungai (bronjong), Outlet (saluran
primer mengarah ke badan air) yang besarnya Rp11,85 Miliar.
"Seperti Daerah aliran
sungai (DAS) Sungai Girian sekarang ini ada Outlet pembangunan yang dibangun.
Untuk Bidang Cipta Karya sendiri meliputi, saluran dan talud dengan nilai total
sebesar Rp 17,23 Miliar serta Bidang Bina Marga yakni perbaikan jalan yang
kebanyakan dilakukan di Kecamatan Matuari dengan anggaran sebesar Rp3,6 Miliar
paket proyek di Tiga Bidang itu totalnya sebesar Rp32,75 Miliar," Ruddy
menandaskan. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar