Kesempatan
emas 10 siswa asal Kota Bitung yang mendapat bantuan beasiswa pendidikan
Diploma Tiga (D3) ke Perguruan Tinggi Jiangsu Cina, oleh PT Meares Soputan
Mining (MSM), memotivasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung untuk menyusun program
pelatihan bahasa Mandari bagi pelajar Bitung.
Asisten
I Pemkot Bitung Hermanus Bawuwoh mengatakan, saat ini tidak ada penerjemah
bahasa Mandari di Kota Bitung sehingga pemerintah harus membuat terobosan yaitu
pelatihan bahasa Mansari bagi pelajar Kota Bitung.
“Ketika
ada Festival Selat Lembeh waktu lalu, kami meminta bantuan dari pemprov untuk
mengirimkan tour guide ke Bitung,” kata Bawuwoh, Sabtu (5/11/2016).
Sementara
itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bitung Julius Ondang
membenarkan bahwa saat ini bahasa Mandari sudah tidak diajarkan di sekolah.
“Dulunya
ada proyek guru-guru asal Cina datang ke Bitung mengajar bahasa Mandari dalam
pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di tingkat SMP, tapi program itu tidak
berlanjut. Untuk sekarang, kami akan diskusikan tentang pelatihan bahasa
Mandarin, terlebih melihat banyaknya turis Tiongkok ke Bitung,” kata Ondang.
Menurut
Ondang, pendidikan bahasa asing yang masih eksis sampai sekarang adalah bahasa
Jepang, Inggris, Jerman, dan Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar