Bitung – Harapan
warga Aertembaga untuk menikmati kemulusan jalan M Hatta atau jalan Pateten
seperta jalan lainnya di Kota Bitung diprediksi tidak akan bertahan lama.
Pasalnya, sehari
setelah pengaspalan dan mulai digunakan, sejumlah retakan mulai terlihat.
Bahkan beberapa titik mulai menunjukkan usia aspal di jalan itu tidak akan
bertahan lama.
“Kelihatannya
proses penimbunan dan pengaspalan dilakukan dengan tergesa-gesa, akibatnya baru
sehari dilalui kendaraan aspal sudah mulai retak-retak,” kata salah saru warga
Kelurahan Pateten Satu, Adam, Selasa (4/10/2016).
Adam mengatakan,
ketika proses pengaspalan dilakukan, kondisi material timbunan dalam keadaan
basah. Mengingat selama proses pekerjaan jalan Pateten, setiap hari diguyur
hujan.
“Akibatnya ketika
dilalui kendaraan material yang basah bergerak mengakibatkan lapisan aspal
retak dan mulai berlubang,” katanya.
Warga lainnya,
Burhan menilai, usia pengaspalan jalan Pateten disesuaikan dengan pelaksanaan
iven Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) yang akan digelar tanggal 6 hingga 10
Oktober.
“Jadi ketika iven
itu selesai maka jalan Pateten kembali dibiarkan rusak seperti semula dan
dugaan kami jalan ini diaspal hanya untuk menunjang iven FPSL, makanya usianya
tidak akan bertahan lama,” katanya.
Baik Adam dan
Burham mengaku sangat kecewa dengan kualitas pengaspalan jalan Pateten yang
hanya bertahan sehari. Padahal warga sudah bertahun-tahun mendambakan jalan itu
diaspal dan bertahan lama seperti jalan lainnya di Kota Bitung.
“Kalau
pekerjaannya asal-asalan seperti ini lebih baik tidak usah diaspal dan biarkan
wisatawan ikut menikmati “goyangan” jalan Pateten karena berlubang-lubang,”
katanya. beritamanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar