MOMENTUM
pelaksanaan Retreat pelayan khusus (pelsus) GMIM jemaat Yobel Bitung di Wale
Pinawetengan Tompaso milik ketua Yayasan Institusi Seni Budaya Sulut Irjen Pol
Benny Mamoto hadir ditengah-tengah para pelsus usai pelaksanaan kegiatan, Benny
yang saat ini menjadi calon gubernur Sulut berpasangan dengan David Bobihoe
memanfaatkan moment itu.
Menariknya
mesti berstatus sebagai calon gubernur yang akan tarung pada Pilkada serentak 9
Desember nanti, tokoh yang memajukan seni dan budaya di Sulut ini tidak
berkampanye atau mencari dukungan dari para pelayan khusus Benny justru
'curhat'
mengenai mengapa mendirikan Wale Pinawetengan tempat dimana berbagai
seni dan budaya di Sulut ada.
"Jadi
awalnya saya melihat masyarakat Sulut khususnya anak muda diselimuti dengan
krisis jati diri. Sehingga saya pikir perlu langkah segera yaitu menggali dan
kembangkan kelestarian budaya dalam diri mereka," tutur calon gubernur
nomor urut 3 ini, Rabu kemarin.
Mantan
Deputi Bidang penindakan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI memberi contoh
kesenian tari, musik, kain, dan kuliner serta bahasa daerah mampu menjadi wadah
kaum muda untuk tidak kehilangan jati dirinya. "Saya bangga dengan
hadirnya Wale Pinawetengan ini banyak seni dan budaya telah mengharumkan seni
budaya Sulut lewat record Nasional dan Dunia. Di tempat ini ada 10 jenis seni
yang sudah masuk record muri dan guiness book record," terangnya.
Kedepan
meski sedang menyandang status calon gubernur Sulut dia tetap akan
memperhatikan seni dan budaya, dimana dalam waktu dekat ini akan mengeluarkan
Bahasa daerah di Minahasa dalam versi online semua suku agar supaya warga
kawanua yang ada di Belanda, Amerika dan sebagianya bisa belajar. "Ini
juga upaya mengatasi krisis jati diri atau identitas. Yang paling getol akan
saya perjuangkan adalah mendaftarkan Kolintang sebagai warisan budaya di
Indonesia jangan sampai didahului oleh negara tetangga," tukasnya. sumber:manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar