Selasa, 27 Oktober 2015

Kebakaran di Gunung Klabat Sudah Padam, Menyusul Hutan Tangkoko



Pemboman air oleh Pesawat AT 802 milik Susi Air yang berlangsung tiga hari berturut - turut sejak Sabtu (24/19) berhasil memadamkan api di puncak Klabat.Teratasinya kebakaran di Gunung Klabat berdampak pada berkurangnya kabut asap di wilayah Manado dan sekitarnya.
"Api di puncak Gunung Klabat sudah padam," kata Kolonel
Penerbang Djoko Cahyono Dansatgas Penanggulangan Bencana Kebakaran Melalui udara di Bandara Samratulangi, Senin (26/10). Dikatakan Djoko, selama tiga hari itu,  pesawat melakukan 26 kali pemboman air. Hari pertama lima kali, kedua sebelas kali, ketiga enam kali. "Ada 26 sorti penerbangan," ujarnya.
Sekali mengangkasa, kata dia, pesawat tersebut membawa 3000 liter air. Air itu disediakan oleh pihak bandara.Diungkap Djoko, sisi utara puncak Gunung Klabat merupakan area terparah kebakaran. Ia memperkirakan, luas area puncak Klabat yang terbakar seluas 100 H. Djoko membeber, pesawat yang dikapteni seorang diri oleh warga negara Australia Peter Jones sempat mengalami turbulensi berulangkali."Area memang sulit, untung saja tak terjadi apa - apa," katanya. Beres di Klabat, Djoko menuturkan, giliran cagar alam Tangkoko yang digempur pesawat itu. Pemboman di Tangkoko dimulai Senin pagi."Hingga siang ini pukul 1, sudah tiga sorti penerbangan menuju Tangkoko," kata dia. Dikatakan Djoko, kebakaran di Tangkoko lebih besar. Areanya juga lebih sulit. "Disana kebakaran sangat besar," kata dia. Djoko menyatakan, pemboman di Tangkoko direncanakan tiga hari."Namun semua tergantung situasi, jika belum padam juga waktu operasinya bisa ditambah," katanya.Dikatakannya, pesawat pembom air di Sulut akan beroperasi hingga kebakaran tuntas.Ia enggan memastikan jika pesawat itu bisa digeser ke wilayah Sulut lainnya yang terbakar semisal Gunung Soputan atau Gunung Ambang.Kadis Kehutanan Herry Rotinsulu mengatakan, padamnya api di puncak Klabat membuat langit Manado langsung bersih dari kabut asap.
Peluang ditutupnya bandara Samratulangi mengecil.
"Coba lihat Gunung Klabat pagi ini, sangat jelas, beberapa hari yang lalu sangat kabur," kata dia. Meski api padam, namun pihaknya tetap waspada. Dikatakan Herry, angin kencang yang mencapai 6 knot berpotensi menghidupkan kembali api. "Makanya kita tetap waspada, pemantauan terus kita lakukan," katanya. Herry mengestimasi, luas keseluruhan lahan yang terbakar di Klabat mencapai ribuan hektare. "Angka pastinya sementara kita hitung," kata dia. Mengenai jumlah binatang yang mati, Herry mengaku belum tahu pasti."Yang pasti banyak, logikanya jika hutan terbakar pasti banyak hewan mati, entah dia ular atau binatang darat lainnya," kata dia.
Noldy Liouw Kepala BPBD Sulut mengatakan, masih banyak titik - titik api kecil yang belumbisa dipadamkan dari udara. Menurutnya, hal ini menjadi tugas dari para relawan darat."Pemadaman Klabat berlangsung simultan dari udara dan darat," kata dia. 
Liouw menjamin, air untuk pengeboman tersedia. Selama ini pihaknya menggunakan air bantuan pihak bandara. "Setiap hari mereka sedia 100 liter, kami pun menyiapkan air," katanya. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar