Pemboman air oleh Pesawat AT 802 milik Susi Air yang
berlangsung tiga hari berturut - turut sejak Sabtu (24/19) berhasil memadamkan
api di puncak Klabat.Teratasinya
kebakaran di Gunung Klabat berdampak pada berkurangnya
kabut asap di wilayah Manado dan sekitarnya.
Penerbang Djoko Cahyono Dansatgas Penanggulangan Bencana Kebakaran
Melalui udara di Bandara Samratulangi, Senin (26/10). Dikatakan Djoko,
selama tiga hari itu, pesawat melakukan 26 kali pemboman air. Hari
pertama lima kali, kedua sebelas kali, ketiga enam kali. "Ada 26 sorti
penerbangan," ujarnya.
Sekali mengangkasa, kata dia, pesawat tersebut membawa 3000 liter
air. Air itu disediakan oleh pihak bandara.Diungkap Djoko, sisi utara puncak Gunung
Klabat
merupakan area terparah kebakaran. Ia memperkirakan, luas
area puncak Klabat yang terbakar seluas 100 H. Djoko membeber, pesawat yang dikapteni seorang diri
oleh warga negara Australia Peter Jones sempat mengalami turbulensi
berulangkali."Area memang sulit, untung saja tak terjadi apa - apa,"
katanya. Beres di Klabat, Djoko menuturkan, giliran cagar alam Tangkoko yang digempur pesawat itu. Pemboman di Tangkoko dimulai Senin pagi."Hingga
siang ini pukul 1, sudah tiga sorti penerbangan menuju Tangkoko," kata
dia. Dikatakan Djoko, kebakaran di Tangkoko lebih besar. Areanya juga
lebih sulit. "Disana kebakaran sangat besar," kata dia.
Djoko menyatakan, pemboman di Tangkoko direncanakan tiga hari."Namun
semua tergantung situasi, jika belum padam juga waktu operasinya bisa
ditambah," katanya.Dikatakannya, pesawat pembom air di Sulut akan
beroperasi hingga kebakaran tuntas.Ia enggan memastikan
jika pesawat itu bisa digeser ke wilayah
Sulut lainnya yang terbakar semisal Gunung Soputan atau Gunung Ambang.Kadis
Kehutanan Herry Rotinsulu mengatakan, padamnya api di puncak Klabat membuat
langit Manado langsung bersih dari kabut asap.
Peluang ditutupnya bandara Samratulangi mengecil.
"Coba lihat Gunung Klabat pagi ini, sangat jelas,
beberapa hari yang lalu sangat kabur," kata dia. Meski api padam,
namun pihaknya tetap waspada. Dikatakan Herry, angin kencang yang mencapai 6
knot berpotensi menghidupkan kembali api. "Makanya kita tetap
waspada, pemantauan terus kita lakukan," katanya. Herry mengestimasi,
luas keseluruhan lahan yang terbakar di Klabat mencapai ribuan hektare. "Angka
pastinya sementara kita hitung," kata dia. Mengenai jumlah binatang
yang mati, Herry mengaku belum tahu pasti."Yang pasti banyak, logikanya
jika hutan terbakar pasti banyak hewan
mati, entah dia ular atau binatang darat lainnya," kata dia.
Noldy Liouw Kepala BPBD Sulut mengatakan, masih banyak
titik - titik api kecil yang belumbisa dipadamkan dari udara. Menurutnya, hal
ini menjadi tugas dari para relawan darat."Pemadaman Klabat berlangsung
simultan dari udara dan darat," kata dia.
Liouw menjamin, air untuk pengeboman tersedia. Selama ini
pihaknya menggunakan air bantuan pihak bandara. "Setiap hari mereka sedia
100 liter, kami pun menyiapkan air," katanya. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar