BITUNG - Lagi minuman keras (miras) menjadi pemicu
terjadinya penganiayaan, seperti yang terjadi di Kecamatan Aertembaga Kota Bitung.
Minggu
subuh (11/10) terjadi perkelahian antara dua orang pemuda yang sudah
dipengaruhi miras hingga satu diantaranya terkena tikaman.
"Kejadian
itu terjadi sekitar pukul 03.00 wita subuh, dimana pelaku GL alias Gerald (18)
sudah minum miras menusuk korban Korban Stefano Wowor (20) warga Kelurahan
Aertembaga I dengan sajam jenis pisau beberapa kali di tubuh dan lengan
korban," tutur Kapolsek Aertembaha AKP Demetrius Lariwu melalui Kanit
Reskrim IPDA Rudolf J Lumandung, Senin (12/10) kemarin.
Kata
Lumandung peristiwa itu bermula saat korban, tersangka dan rekan-rekan selesai
menghadiri pesta nikah di gang perbatasan Kelurahan Aertembaga I dan II
tepatnya di rumah warga di Kelurahan Aertembaga I Kecamatan Aertembaga. Di
tempat pesta mereka pesta miras bersama.
Karena
sudah mabuk terjadi pertengkaran antara korban dan tersangka sehingga baku
pukul dan kejar mengejar tak terelakkan.
Malang
nasib Stefano dia terjatuh dalam aksi kejar-kejaran.
"Disaat
itulah tersangka langsung mengeluarkan pisau dari balik pakaiannya lalu menikam
korban, mengenai perut dan lengan kiri kanan hingga korban harus menjalani
operasi di rumah sakit," jelasnya.
Beruntung
luka korban tidak sampai merenggut nyawanya.
Usai
melakukan perbuatannya tersangka sempat melarikan diri namun 10 menit pasca
aksinya berhasil diamankan oleh gabungan Buser Polsek Aertembaga dan Tim
Tarsius Polres Bitung.
Tersangka
dan barang bukti sebilah pisau kini telah diamankan polisi Polsek Aertembaga,
sementara kasusnya dalam penyidikan.
Akibat
perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 351 (1) KHUP dan 2 ayat (1)
Undang-undang nomor 12 darurat tahun 1951 tentang sajam ancaman kurungan 15
tahun.
Sementara
itu dari balik jeruji besi Mapolsek Aertembaga, GL alias Gerald (18) mengatakan
korban yang dia tikam merupakan temannya.
"Dia
(korban) awalnya mau memukul rekan kami yang lain lalu saya lerai dan dia malah
mengakata-katai saya lalu saya curiga saat tangannya seperti mau mengeluarkan
sesuatu dari dalam tas sehingga saya lebih dulu mencabut pisau yang sudah
dibawa dari rumah lalu menikamnya," tutur Gerald.
Pria
yang hanya lulus SMP dan bekerja sebagai ABK kapal milik pengusaha perikanan
dan transportir kenamaan di Bitung ini harus menanggung konsekuansi atas perbuatannya
menikam orang. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar