Senin, 12 Oktober 2015

Mabuk, Seorang Pemuda di Bitung Ditikam Temannya



BITUNG - Lagi minuman keras (miras) menjadi pemicu terjadinya penganiayaan, seperti yang terjadi di Kecamatan Aertembaga Kota Bitung.

Minggu subuh (11/10) terjadi perkelahian antara dua orang pemuda yang sudah dipengaruhi miras hingga satu diantaranya terkena tikaman.


"Kejadian itu terjadi sekitar pukul 03.00 wita subuh, dimana pelaku GL alias Gerald (18) sudah minum miras menusuk korban Korban Stefano Wowor (20) warga Kelurahan Aertembaga I dengan sajam jenis pisau beberapa kali di tubuh dan lengan korban," tutur Kapolsek Aertembaha AKP Demetrius Lariwu melalui Kanit Reskrim IPDA Rudolf J Lumandung, Senin (12/10) kemarin.

Kata Lumandung peristiwa itu bermula saat korban, tersangka dan rekan-rekan selesai menghadiri pesta nikah di gang perbatasan Kelurahan Aertembaga I dan II tepatnya di rumah warga di Kelurahan Aertembaga I Kecamatan Aertembaga. Di tempat pesta mereka pesta miras bersama.

Karena sudah mabuk terjadi pertengkaran antara korban dan tersangka sehingga baku pukul dan kejar mengejar tak terelakkan.

Malang nasib Stefano dia terjatuh dalam aksi kejar-kejaran.

"Disaat itulah tersangka langsung mengeluarkan pisau dari balik pakaiannya lalu menikam korban, mengenai perut dan lengan kiri kanan hingga korban harus menjalani operasi di rumah sakit," jelasnya.

Beruntung luka korban tidak sampai merenggut nyawanya.

Usai melakukan perbuatannya tersangka sempat melarikan diri namun 10 menit pasca aksinya berhasil diamankan oleh gabungan Buser Polsek Aertembaga dan Tim Tarsius Polres Bitung.

Tersangka dan barang bukti sebilah pisau kini telah diamankan polisi Polsek Aertembaga, sementara kasusnya dalam penyidikan.

Akibat perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 351 (1) KHUP dan 2 ayat (1) Undang-undang nomor 12 darurat tahun 1951 tentang sajam ancaman kurungan 15 tahun.

Sementara itu dari balik jeruji besi Mapolsek Aertembaga, GL alias Gerald (18) mengatakan korban yang dia tikam merupakan temannya.

"Dia (korban) awalnya mau memukul rekan kami yang lain lalu saya lerai dan dia malah mengakata-katai saya lalu saya curiga saat tangannya seperti mau mengeluarkan sesuatu dari dalam tas sehingga saya lebih dulu mencabut pisau yang sudah dibawa dari rumah lalu menikamnya," tutur Gerald.

Pria yang hanya lulus SMP dan bekerja sebagai ABK kapal milik pengusaha perikanan dan transportir kenamaan di Bitung ini harus menanggung konsekuansi atas perbuatannya menikam orang. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar