Rabu, 28 Oktober 2015

KEK dan IHP Masuk Ada di Program Tujuh Pasang Calon Bitung



Pelaksanaan debat publik calon wali kota Bitung Sabtu pekan lalu di gedung A DPRD Bitung diawali dengan pemaparan visi dan misi dari ketujuh Max Lomban calon urut 1, Stefanus Pasuma urut 2, Michael Jacobus urut 3, Hengky Honandar urut 4, Linna Utiarachman urut 5, Aryanthi Baramuli Putri urut 6 dan Ridwan Lahiya urut 7.
Dalam visi dan misinya mereka mencantumkan mega proyek pemerintah Indonesia yaitu Kawasan ekonomis Khusus (KEK) dan Internasional Hub Port (IHP) serta semua harapan masyarakat kota Bitung ada dalam visi dan misi dari ketujuh calon.
Diawali dengan sesi menjawab pertanyaan dari panelis oleh calon nomor urut 7 yaitu Bitung kota pelabuhan lama digaungkan jadi Internasional Hub Port (IHP), apa yang paling mendasar dan strategis harus dilakukan menuju IHP.
"IHP hanya wacana kosong sejak mantan wali kota Bitung almarhum Milton Kansil sudah digaungkan dan punya blue print. kendalanya tidak ada investor yang mau membiayai karena dannya rp 49 triliun stektholder belum siap hanya wacana dan cita. Namun saat kami jadi wali kota Bitung itu akan terlaksana dan terwujud," tutur Ridwan Lahiya calon nomor urut 7 menjawab pertanyaan panelis.
Dalam debat kemarin dipandu oleh Moderator sekaligus merangkap panelis Suhendro Boromo pimpinan salah satu media cetak serta empat orang panelis lainnya Prof DR J.F Senduk M.Pd Dosen Unima, Prof David Saerang M.Com, Ph.D Dosen Unsrat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr Novi Pioh M.Si Dosen Pemerintahan Fisip Unsrat dan Effendy Sondakh, SIP, MIP Dosen Fisip Unsrat debat mengambil tema "Memajukan daerah dan menyelesaikan persoalan daerah".
Dikesempatan selanjutnya calon nomor urut 6 Aryanthi Baramuli Putri menjawab pertanyaan, jika terpilih jadi wali kota bagaimana majukan Bitung lewat pembangunan pemerintahan dan pemerintahan. Dalam jawabannya Aryanthi mengatakan strategi pembangunan deminensi pembangunan manusia dan masyarakat majukan daerah. "Pertama pendidikan sangat penting, memberikan beasiswa S2 dan S3 serta mendirikan universitas di pulau Lembeh dan dataran Kota Bitung juga beasiswa untuk PSN," jelas Baramuli.
Lanjutnya untuk pemerintahan tidak KKN dan bekersinambungan bersih dengan menempatkan orang yang tepat pada tempanya atau the rigth men in the rigth place tanpa melihat suku agama dan lainnya. Beralih pada calon urut 5 Linna Utiarachman dicecar dengan pertanyaan 'jika terpilih jadi wali kota hal yang dilakukan perkuat dimensi struktur kelembangaan eksekutif dan legislatif bagaimana cara perkuat eksekutif dan legislatif yang keduanya tidak terlepas dalam membuat kebijakan. "Saya akan menyatukan visi sebagai eksekutif dengan legislatif untuk masyarakat Bitung bisa hidup sejahtera, tidak ada perbedaan arah kebijakan yang diambil akan bertentangan," terang Linna.
Pada kesempatan lainnya Hengky Honandar calon nomor urut 4 dicecar dengan pertanyaan mengenai industri perikanan Sulut yang terpusat di Kota Bitung, namun ada saja kendala utama untuk majukan industri di Bitung jadi terdepan di Indonesia timur.
Dalam jawabannya Honandar mengatakan majukan industri perikanan di Bitung sebenarnya ditengah kondisi moratorium berdampak besar pada penangkpan dan nelayan. "Persoalan dampak pada tenaga kerja yang bekerja di kapal jaring bagaimana cari jalan keluar untuk mereka dengan cara bentuk koperasi nelaya. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar