BITUNG - Moudy
Mekel tak pernah menyangka musibah datang begitu cepat. Kediaman yang
bertahun-tahun ditinggali, lenyap dalam sekejap.
Kebakaran hebat
melahap dua rumah di lingkungan empat Kelurahan Manembo-Nembo, Matuari, Selasa
(20/9) tengah hari. Sekitar pukul 12.00 Wita, api menyala. Menurut Moudy, tak
ada firasat apalagi tanda-tanda kebakaran.
"Saat
kejadian saya sedang tidur. Tiba-tiba terbangun melihat plafon sudah terbakar
saat itu juga langsung lari ke luar rumah," cerita Moudy yang masih syok.
Beruntung tak ada
korban jiwa akibat musibah itu. Ia bersyukur tak tertimpa atap rumah yang jatuh
karena dimakan api. Tak ada barang berharga yang sempat diselamatkan.
"Syukur bisa selamat meski hanya pakaian di badan dan sebuah handphone
yang dibawah keluar rumah," tambahnya.
Pantauan Tribun,
tiupan angin yang lumayan kencang membuat warga dan tim pemadam kebakaran
kesulitan. Api begitu mudah melahap dua bangunan rumah tersebut. Moudy menduga
kebakaran disebabkan korsleting. "Mungkin karena korsleting di atap
rumah," sebutnya.
Ia menyanyangkan
mobil damkar BPBD Bitung yang terlambat tiba. Padahal, mobil damkar di pos
barat di Stadion Duasudara tak jauh dari lokasi kejadian. Warga setempat sempat
emosi ketika mobil damkar datang. Warga melempari kaca depan mobil.
Pelemparan ini
hampir memicu pertikaian. Roy Nongka, pengendara mobil damkar nyaris adu fisik
dengan warga. "Tiba-tiba ada orang dari depan langsung melempar batu ke
arah kami. Kaca pecah dan mengenai rekan saya Verrel Werung yang duduk di
tengah," kata Roy.
Ia sempat naik
pitam dan berupaya memburu pelempar namun keburu dilerai Lurah Manembo- Nembo,
Frangky Lengkong. "Kami sudah lapor ke Polres Bitung. Korban kena pecahan
kacah harus mendapat perawatan operasi menggangkat pecahan kaca di kulit bagian
leher," pungkas Roy. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar