Sungguh ironi bagi kebijakan Walikota Bitung Max J Lomban
yang tak pernah membayar gaji 5 bulan mantan Kepala Lingkungan (Pala) dan Ketua
RT yang dipecatnya.
Pasalnya dalam launching Festival Pesona Selat Lembah
(FPSL) di Jakarta, Walikota Lomban bersama Wakil Walikota Bitung Maurits
Mantiri memboyong ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS yang ditaksir
menghabiskan miliaran rupiah pada kegiatan yang dilauncing pafa Kementerian
Pariwisata RI tersebut.
LSM Pasela bersama tokoh pemuda kota Bitung menyasali
kebijakan yang tak pro rakyat dati duet pemimpin Bitung Lomban-Mantiri yang
terkesan mengabaikan segala protes ataupun demonstrasi para mantan Pala dan
ketua RT tersebut.
Menurut tokoh pemuda Bitung Rendi Rompas SH mengatakan,
kebijakan pemerinta kota Bitung memberangkatkan ratusan PNS menggunakan
anggaran APBD sangat melukai para mantan Kepala Lingkungan (Pala), Rukun
Tetangga (RT) yang dipecat Walikota MJ Lomban.
Diungkapkan Rompas, Plt Sekretaris Kota (Sekkot) Bitung,
Malton Andalangi disaat menerima para pendemo dari ratusan Pala dan RT se kota
Bitung yang dipecat Walikota Max J Lomban pada Agustus lalu telah menyampaikan
bahwa saat ini Pemerinta Kota Bitung kehabisan anggaran untuk pembayaran 5
bulan gaji yang dipersoalkan mantan Pala dan RT.
“Kalau memang alasannya SK pemberhentian per akhir bulan
Maret Pemkot Bitung kehabisan anggaran, maka saya mempertanyakan keberangkatan
ratusan PNS yang menghadiri launching FPSL di Kementrian Pariwisata yang mana
Pemkot Bitung mengambil kebijakan memakai anggaran APBD miliaran rupiah,”
katanya.
Ia menjelaskan, seharusnya Pemkot Bitung malu karena tak
mampu mengambil kebijakan membayar gaji ratusan Pala dan ketua RT, tapi mampu
mengambil kebijakan membeli ratusan tiket pesawat tujuan Jakarta untuk
menghadiri kegiatan yang belum jelas manfaatnya untuk masyarakat.
” Jelas sekali bahwa menyianyiakan apa yang menjadi tuntutan
mantan Pala dan ketua RT adalah tindakan tak terpuji bahkan sewenang-wenang
dari pimpinan di Pemkot Bitung,” ujarnya.
Sementara itu LSM Pasela, Samsi Hima menambahkan, ada
baiknya Pemkot Bitung memprioritaskan membayar gaji para mantan Pala, RT dari
pada membiayai suatu kegiatan yang tujuannya masih tanda tanya besar.
“Apalagi saat ini pemerintah pusat meminta untuk
melakukan penghematan anggaran, tapi kenyataannya Pemkot Bitung melakukan
pemborosan dengan memboyong ratusan PNS ke Jakarta,” terang Hima.
Kabag Humas Pemkot Bitung, Erwin Kontu SH, setelah
dihubungi mengatakan, kegiatan launching Festival Pesona Selat Lembeh dibiayai
oleh Kementerian Pariwisata RI. “SKPD yang menghadiri dalam acara launching
tersebut hanya yang terundang,” elak Kontu. cybersulutnews.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar