Selasa, 13 September 2016

Pemkot Bitung Habiskan Miliaran Rupiah di Jakarta, Eh.. Gaji Mantan Pala dan RT Diabaikan



Sungguh ironi bagi kebijakan Walikota Bitung Max J Lomban yang tak pernah membayar gaji 5 bulan mantan Kepala Lingkungan (Pala) dan Ketua RT yang dipecatnya.

Pasalnya dalam launching Festival Pesona Selat Lembah (FPSL) di Jakarta, Walikota Lomban bersama Wakil Walikota Bitung Maurits Mantiri memboyong ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS yang ditaksir menghabiskan miliaran rupiah pada kegiatan yang dilauncing pafa Kementerian Pariwisata RI tersebut.


LSM Pasela bersama tokoh pemuda kota Bitung menyasali kebijakan yang tak pro rakyat dati duet pemimpin Bitung Lomban-Mantiri yang terkesan mengabaikan segala protes ataupun demonstrasi para mantan Pala dan ketua RT tersebut.

Menurut tokoh pemuda Bitung Rendi Rompas SH mengatakan, kebijakan pemerinta kota Bitung memberangkatkan ratusan PNS menggunakan anggaran APBD sangat melukai para mantan Kepala Lingkungan (Pala), Rukun Tetangga (RT) yang dipecat Walikota MJ Lomban.

Diungkapkan Rompas, Plt Sekretaris Kota (Sekkot) Bitung, Malton Andalangi disaat menerima para pendemo dari ratusan Pala dan RT se kota Bitung yang dipecat Walikota Max J Lomban pada Agustus lalu telah menyampaikan bahwa saat ini Pemerinta Kota Bitung kehabisan anggaran untuk pembayaran 5 bulan gaji yang dipersoalkan mantan Pala dan RT.

“Kalau memang alasannya SK pemberhentian per akhir bulan Maret Pemkot Bitung kehabisan anggaran, maka saya mempertanyakan keberangkatan ratusan PNS yang menghadiri launching FPSL di Kementrian Pariwisata yang mana Pemkot Bitung mengambil kebijakan memakai anggaran APBD miliaran rupiah,” katanya.

Ia menjelaskan, seharusnya Pemkot Bitung malu karena tak mampu mengambil kebijakan membayar gaji ratusan Pala dan ketua RT, tapi mampu mengambil kebijakan membeli ratusan tiket pesawat tujuan Jakarta untuk menghadiri kegiatan yang belum jelas manfaatnya untuk masyarakat.

” Jelas sekali bahwa menyianyiakan apa yang menjadi tuntutan mantan Pala dan ketua RT adalah tindakan tak terpuji bahkan sewenang-wenang dari pimpinan di Pemkot Bitung,” ujarnya.

Sementara itu LSM Pasela, Samsi Hima menambahkan, ada baiknya Pemkot Bitung memprioritaskan membayar gaji para mantan Pala, RT dari pada membiayai suatu kegiatan yang tujuannya masih tanda tanya besar.

“Apalagi saat ini pemerintah pusat meminta untuk melakukan penghematan anggaran, tapi kenyataannya Pemkot Bitung melakukan pemborosan dengan memboyong ratusan PNS ke Jakarta,” terang Hima.

Kabag Humas Pemkot Bitung, Erwin Kontu SH, setelah dihubungi mengatakan, kegiatan launching Festival Pesona Selat Lembeh dibiayai oleh Kementerian Pariwisata RI. “SKPD yang menghadiri dalam acara launching tersebut hanya yang terundang,” elak Kontu. cybersulutnews.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar