Rabu, 07 September 2016

Buang Senang Dapat Bantuan Rp 2 Juta dari Pemkot Bitung

BITUNG - Senang dan ceria nampak tak bisa disembunyikan oleh Yusril Lihia alias Buang (48) satu diantara ratusan penerima bantuan sosial pemerintah Kota Bitung melalui Dinas Sosial, di gedung balai pertemuan umum (BPU) Selasa (6/9).


Pria penyandang tunanetra ini menjadi perwakilan penerima bantuan sosial untuk mahasiswa dan lansia kurang mampu diberikan oleh walikota Bitung Max Lomban didampingi Plt Kepala Dinas Sosial Ayub Yudi Sengke.

"Tunanetra sejak usia enam bulan sampai sekrang sudah 48 tahun. Saya senang dan berterima kasih kepada pemerintah Kota Bitung yang memberikan bantuan," ujar Buang saat di wawancarai Tribun Manado, Selasa kemarin.

Meski memiliki kekurangan, warga Kelurahan Pateten I lingkungan I ini mampu menekuni profesi sebagai tukang jaga mesjid. Setiap hari dia mengingatkan jemaat untul solad dan lainnya. "Bantuan senilai Rp 2 juta, akan saya serahkan kepada orangtua yang setiap hari menjaga dan merawat saya di rumah," tukasnya.

Plt Kadis Sosial Ayub Yudi Sengke, mengatakan penyerahan Bantuan Sosial kepada Mahasiswa, Lansia kurang mampu dan Penyandang Disabilitas di Kota Bitung bersumber dari dana Bantuan sosial (bansos) anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kota Bitung tahun anggaran 2016.

"Untuk penyandang disabilitas 100 orang per orang rp 2 juta, mahasiswa 280 orang per orang Rp 2 juta, lansia 300 per orang Rp 1 juta, diberikan kepada perwakilan yang hadir," jelas Sengke.

Pihaknya menjamin bantuan ini akan tepat sasaran penyalurannya, mereka yang tidak sempat hadir akan langsung disalurkan ke rumah masing-masing oleh Dinas Sosial.

"Tidak satu pesar pun diminta atau tidak boleh ada potongan terhadap uang mereka baik dari dinas sosial maupun lainnya saat penyaluran dan penerima jangan pernah memberikan," tegasnya.

Terpisah Max Lomban walikota Bitung mengatakan untuk proses rekrutmen sejak 2015.

"Harpaan saya murni tidak libatkan kemauan politik, kalau seperti itu orang yang seleksi berdosa karena hampir semua PNS Dinsos terlibat politik pada waktu pilkada lalu, tidak netral sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)," sesalnya. Dia menyarankan untuk mahasiswa dan lansia yang menerima agar disalurkan melalui rekening sementara penyandang disabilitas terima langsung.


Lomban terus mengingat-ingatkan kepada mereka yang mendapat benar-benar murni atau tidak terkontaminasi dengan kepentingan dan keterlibatan Politik. Jika ada pihaknya tidak pernah beri petunjuk. "Harus yang benar-benar tidak mampu yang dapat bantuan," tambahnya lagi. manado.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar