BITUNG - Senang
dan ceria nampak tak bisa disembunyikan oleh Yusril Lihia alias Buang (48) satu
diantara ratusan penerima bantuan sosial pemerintah Kota Bitung melalui Dinas
Sosial, di gedung balai pertemuan umum (BPU) Selasa (6/9).
Pria penyandang
tunanetra ini menjadi perwakilan penerima bantuan sosial untuk mahasiswa dan
lansia kurang mampu diberikan oleh walikota Bitung Max Lomban didampingi Plt
Kepala Dinas Sosial Ayub Yudi Sengke.
"Tunanetra
sejak usia enam bulan sampai sekrang sudah 48 tahun. Saya senang dan berterima
kasih kepada pemerintah Kota Bitung yang memberikan bantuan," ujar Buang
saat di wawancarai Tribun Manado, Selasa kemarin.
Meski memiliki
kekurangan, warga Kelurahan Pateten I lingkungan I ini mampu menekuni profesi
sebagai tukang jaga mesjid. Setiap hari dia mengingatkan jemaat untul solad dan
lainnya. "Bantuan senilai Rp 2 juta, akan saya serahkan kepada orangtua
yang setiap hari menjaga dan merawat saya di rumah," tukasnya.
Plt Kadis Sosial
Ayub Yudi Sengke, mengatakan penyerahan Bantuan Sosial kepada Mahasiswa, Lansia
kurang mampu dan Penyandang Disabilitas di Kota Bitung bersumber dari dana
Bantuan sosial (bansos) anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kota
Bitung tahun anggaran 2016.
"Untuk
penyandang disabilitas 100 orang per orang rp 2 juta, mahasiswa 280 orang per
orang Rp 2 juta, lansia 300 per orang Rp 1 juta, diberikan kepada perwakilan
yang hadir," jelas Sengke.
Pihaknya menjamin
bantuan ini akan tepat sasaran penyalurannya, mereka yang tidak sempat hadir
akan langsung disalurkan ke rumah masing-masing oleh Dinas Sosial.
"Tidak satu
pesar pun diminta atau tidak boleh ada potongan terhadap uang mereka baik dari
dinas sosial maupun lainnya saat penyaluran dan penerima jangan pernah
memberikan," tegasnya.
Terpisah Max
Lomban walikota Bitung mengatakan untuk proses rekrutmen sejak 2015.
"Harpaan
saya murni tidak libatkan kemauan politik, kalau seperti itu orang yang seleksi
berdosa karena hampir semua PNS Dinsos terlibat politik pada waktu pilkada
lalu, tidak netral sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)," sesalnya. Dia
menyarankan untuk mahasiswa dan lansia yang menerima agar disalurkan melalui
rekening sementara penyandang disabilitas terima langsung.
Lomban terus
mengingat-ingatkan kepada mereka yang mendapat benar-benar murni atau tidak
terkontaminasi dengan kepentingan dan keterlibatan Politik. Jika ada pihaknya
tidak pernah beri petunjuk. "Harus yang benar-benar tidak mampu yang dapat
bantuan," tambahnya lagi. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar