Bitung – Badan
Narkotika Nasional (BNN) Kota Bitung menyatakan angka penyalagunaan narkoba di
Indonesia makin memprihatinkan.
Prevalensi
penyalahguna narkoba di Indonesia berdasarkan hasil survey BNN tahun 2015
adalah 2,18 persen atau setara dengan 4,2 juta jiwa.
Dari jumlah 4,2
juta tersebut, 1,6 juta tercatat dalam tahap coba pakai, 1,4 juta orang pemakai
teratur dan 943 ribu orang merupakan pecandu narkotika atau pengguna tetap.
Hal itu
disampaikan Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kofa
Bitung, Recky M Rotinsulu dihadapan 60 karyawan Pegadaian Kota Bitung yang
mengikuti Diseminasi Informasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang digelar Kantor Pegadaian Cabang Kota
Bitung, Senin. (5/9/2016).
“Dari data
tersebut, tak heran bila Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pengedar
narkotika sindikat internasional untuk memproduksi narkotika dalam jumlah yang
besar untuk dijual di Indonesia,” katanya.
Menurut Recky,
salah satu elemen penting P4GN adalah keterlibatan dan partisipasi semua elemen
bangsa dalam memerangi bahaya penyalahgunaan narkoba. Masyarakat harus memiliki
rasa kepedulian terhadap lingkungan guna melindungi dirinya dan lingkungannya
dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Semakin tinggi
kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba, maka upaya penanggulangannya akan semakin mudah,” katanya.
Oleh karena itu,
kata dia, BNN pada setiap kesempatan meminta serta menghimbau seluruh komponen
masyarakat untuk ikut berpartisipasi melakukan upaya-upaya pencegahan di
lingkungan masing-masing. beritamanado.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar