BITUNG -
Identitas kependudukan Indonesia milik dua diantara 21 Anak buah kapal (ABK)
Pamboat yang ditangkap kapal patroli pangkalan pengawasam sumber daya kelautan
dan perikanan (PSDKP) wilayah timur di Kota Bitung diduga palsu.
"Di dalam foto
copy kartu tanda penduduk (KTP) Indonesia keduanya bernama Edison Paparan
Tupias dan Rudan Mamadoa dengan keterangan di identitas penduduk daerah
Boltim," tutur Joudy S penyidik PSDKP, Senin (19/9) kemarin.
Dijelaskannya
hasil BAP yang telah dilakukan terhadap 21 ABK itu hanya dua tersebut terdapat
kejanggalan, mulai dari tanggal diterbitkannya KTP hingga keterangan yang
menyatakan KTP itu bukan mereka yang urus melainkan pemilik kapal pamboat di
Filipina.
"Besok (hari
ini) dari pihak konsulat akan datang, pengakuan mereka 19 orang Filipina, dua
diantaranya Indonesia karena ada pasport namun sertifikat SKK 60 Mil diberikan
oleh pemilik kapal Pambot dan tidak diketahui dokumennya, serta tidak tau kalau
punya identitas," urainya.
Atas kejanggalan
yang diperoleh saat BAP, mereka berkilah orang Indonesia lahir di Filipina tapi
tidak pernah mengurus berkas kependudukan Indonesia. Tiba-tiba saat melaut
sudah dibekali dengan foto copy KTP Indonesia yang dikeluarkan Pemerintah
Boltim.
"Kami juga
akan kroscek kesana (Boltim) untuk mencari tau kebenarannya, sementara mereka
berasal dari Filipina dan muncul pertanyaan kenapa tiba-tiba sudah ada KTP
Indonesia," tukasnya.
Ditempat terpisah
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Pangkalan pengawasan sumber daya
kelautan perikanan (PSDKP) wilayah timur di Kota Bitung terus berupaya
memberantas penggunaan tenaga kerja asing asal Filipina.
Sumono Darwinto
kepala PSDKP kepada Tribun Manado mengatakan upaya yang pihaknya lakukan
bersama dengan pemerintah Filipinan di Indonesia yaitu Konjen Filipina.
"Kami
berkoordinasi dengan pihak Konsulat Jenderal (konjen) Filipina Mr Oscar G
Orcine didampingi Zalvieluz Parido selaku kapela Bagian penanganan orang asing
Philipina yang ditangkap di Indonesia membicarakan anak buah kapal (ABK) yang
ditangkap PSDKP," tutur Darwinto. manado.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar